Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan kesehatan mental Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) tak hanya dialami anak-anak, terutama laki-laki. ADHD adalah kondisi yang mempengaruhi perilaku seseorang dengan gejala gelisah, sulit berkonsultasi, dan impulsif. Menurut pakar, orang dewasa juga bisa mengalaminya, termasuk perempuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Psikiater Dr Ali Ajaz sering membagi informasi dan saran kepada lebih dari 90 ribu pengikutnya di TikTok. Dalam sebuah video baru-baru ini, ia membagikan lima tanda yang ditunjukkan perempuan dan menjadi indikasi ia mengalami ADHD. Gejala ADHD sendiri biasanya tampak di masa kanak-kanak dan semakin jelas ketika lingkungan anak itu berubah, misalnya ketika mulai sekolah. Terkadang ADHD tidak dikenali saat anak masih kecil dan baru terdiagnosa setelah dewasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada lima gejala ADHD pada perempuan yang jarang diperhatikan. Sebagai konsultan psikiatri, tugas saya untuk membantu meningkatkan hidup penderita ADHD," ujar Ajaz lewat unggahan videonya, dilansir dari Mirror pada 18 Maret 2025.
Ia pun melanjutkan, "Nomor satu, terlalu banyak berpikir dan kelelahan mental. Selalu muncul suara-suara di kepala, terlalu membesarkan hal-hal sepele, atau sulit mengistirahatkan otak di malam hari. Nomor dua, pelupa parah. Anda sering lupa menaruh ponsel, tak ingat ada janji, masuk ke sebuah ruangan tapi tak tahu alasannya."
Nomor tiga adalah merasa lelah melakukan tugas sederhana seperti melipat pakaian, membayar tagihan, atau hanya menelepon. Penyebabnya bukan malas tapi ADHD yang sudah mempengaruhi fungsi eksekutif.
"Nomor empat, terlalu fokus pada minat dan tak bisa berhenti sekali Anda melakukannya, juga terlalu fokus pada hal-hal yang mengalihkan perhatian. Anda mungkin gemar melakukan sesuatu tapi sering lupa waktu. Nomor lima, emosi yang sensitif. Anda merasakan emosi terlalu dalam, apakah itu frustasi, kegembiraan, atau kecemasan, dan Anda mungkin sulit menerima penolakan," ujar Ajaz lagi.
Menurutnya, ADHD pada perempuan sering terabaikan karena perilaku yang jauh dari hiperaktif dan lebih cenderung ke masalah mental. Menurut badan kesehatan Inggris (NHS), gejala ADHD lebih sulit didefinisikan pada orang dewasa. Cara penderita dewasa menunjukkan sikap tak peduli, hiperaktif, dan impulsif berbeda dari anak-anak.
Ambil contoh, hiperaktif cenderung berkurang pada orang dewasa sementara kurang perhatian tetap sama karena tekanan hidup yang meningkat. Gejala ADHD pada orang dewasa cenderung jauh lebih tersamar dibanding pada anak-anak.
Gejala ADHD pada Orang Dewasa
Beberapa pakar kesehatan mental menyebutkan beberapa gejala ADHD pada orang dewasa sebagai berikut:
-Ceroboh dan kurang perhatian pada detail.
-Selalu mengerjakan tugas baru tanpa menyelesaikan yang lama.
-Kurang keterampilan organisasi.
-Tidak mampu berfokus atau menetapkan prioritas.
-Sering lupa sesuatu atau lupa di mana menaruh barang.
-Pelupa
-Resah dan gelisah
-Susah tenang dan sering berusara keras.
-Merespons orang lain tanpa berpikir atau sering memotong pembicaraan orang lain.
-Suasana hati sering berubah, cepat tersinggung dan naik darah.
-Tak mampu mengatasi stres.
-Sangat tidak sabaran
-Mengambil risiko saat beraktivitas, sering tidak mempertimbangkan keamanan sendiri atau orang lain, contohnya berkendara ugal-ugalan.