Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

5 Gejala Dispepsia Fungsional, Cepat Kenyang dan Hilang Nafsu Makan

Seseorang mungkin terkena dispepsia fungsional ketika mengalami tanda dan gejala gangguan pencernaan. Berikut 5 gejala yang perlu diwaspadai.

21 Mei 2022 | 09.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang mungkin terkena dispepsia fungsional ketika mengalami tanda dan gejala gangguan pencernaan berulang tanpa alasan atau penyebab yang jelas. Disebut juga nyeri perut nonulcer, dispepsia fungsional umumnya berlangsung lama dengan gejala mirip sakit maag, seperti rasa sakit atau tidak nyaman di bagian perut atas disertai kembung, bersendawa dan mual.

Lebih rinci, Cleveland Clinic di laman clevelandclinic.org menjelaskan gejala lain dispepsia fungsional, ini termasuk:

1. Nyeri epigastrium, ini adalah rasa sakit perut bagian atas, di bawah tulang rusuk. Daerah ini disebut epigastrium atau rumah bagi perut, usus kecil, pankreas, dan hati.

2. Perut kembung, yaitu perasaan tekanan yang tidak nyaman, terutama sehabis makan.

3. Cepat kenyang atau kehilangan nafsu makan. Ini termasuk merasa cepat kenyang, meski baru makan sedikit. Atau perasaan kenyang setelah makan berlangsung lama.

4. Sakit maag, menyebabkan rasa sakit yang membakar di daerah antara perut dan kerongkongan, biasanya karena refluks asam.

5. Dalam kasus parah, rasa kekenyangan dan kehilangan nafsu makan dapat berkembang menjadi mual atau muntah.

Apa Penyebab Dispepsia Fungsional?

Healthline di situsnya healthline.com menyebutkan, tidak ada penyebab tunggal dalam kasus dispepsia fungsional. Kondisi ini dapat disebabkan beberapa faktor umum, meliputi: alergi, perubahan mikrobioma usus, infeksi, infeksi bakteri H.pylori, kelebihan sekresi asam dari biasanya, peradangan pada saluran pencernaan bagian atas, gangguan kemampuan lambung untuk mencerna makanan, pola makan dan gaya hidup tak sehat, atau akibat efek samping obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Sementara itu, Mayoclinic pada laman mayoclinic.org, menjelaskan, risiko lebih tinggi terkena dispepsia fungsional dapat terjadi pada mereka yang berjenis kelamin perempuan, menggunakan obat penghilang rasa sakit, seperti aspirin dan ibuprofen,
merokok, kecemasan atau depresi, riwayat pelecehan fisik atau seksual pada masa kanak-kanak, dan infeksi bakteri helicobacter pylori.

Disarankan segera memeriksakan diri apabila gejala dispepsia fungsional sudah mengakibatkan muntah darah, tinja berwarna gelap dan lembek, sesak napas, nyeri yang menjalar ke rahang, leher, atau lengan, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: 10 Pantangan Maag Jangan Coba Melakukan ini Supaya Maag Tak Kambuh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus