Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cap Go Meh merupakan istilah yang kerap muncul saat bicara perayaan Tahun Baru Imlek. Perayaan ini dianggap sebagai puncak dari rangkaian perayaan Imlek dan dirayakan dengan berbagai tradisi khas yang telah berlangsung turun-temurun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cap Go Meh sendiri dilaksanakan pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek, berdasarkan sistem penanggalan dalam kalender Tiongkok.
Tak hanya dirayakan dengan berbagai ritual dan pertunjukan budaya, tetapi juga dengan menyajikan beragam hidangan khas yang sarat makna simbolis. Berikut adalah beberapa hidangan yang lazim disajikan saat perayaan Cap Go Meh:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Lontong Cap Go Meh
Makanan yang kaya akan karbohidrat ini menjadi pilihan hidangan yang sangat mengenyangkan. Sejarawan yang juga mengamati budaya Tionghoa di Semarang, Jongkie Tio, menjelaskan bahwa hadirnya lontong opor ayam Cap Go Meh tidak terlepas dari pengaruh ketupat opor ayam, hidangan khas yang biasanya disantap oleh umat Muslim di Jawa saat merayakan Lebaran. Lontong Cap Go Meh yang sering disajikan dengan kuah opor ayam pun semakin menggugah selera.
“Lontong opor ayam Cap Go Meh adalah saudara muda ketupat opor ayam lebaran,” ucap Jongkie pada Tempo.co
2. Kue Keranjang (Nian Gao)
Roti kecil ini diklaim telah ada sejak 3.000 tahun yang lalu, memiliki tekstur kenyal dan rasa manis. Kue ini sering digunakan sebagai sesaji dalam upacara sembahyang untuk menghormati leluhur, serta sering kali disajikan dalam berbagai perayaan yang melibatkan etnis Tionghoa.
3. Bak Ku The
Dipercaya berasal dari Port Klang, Malaysia, pada awal abad ke-20, meskipun keaslian informasi ini masih menjadi perdebatan. Namun, yang pasti, hidangan yang selalu hadir dalam perayaan Cap Go Meh ini memiliki aroma rempah yang segar dan kuah yang lezat dengan potongan daging di dalamnya. Berdasarkan berbagai sumber, sup ini memiliki dua varian, yaitu versi Teochew yang berwarna bening dan versi Hoklo (Hokkian) serta Khonghu yang cenderung berwarna gelap, namun keduanya tetap menggunakan rempah-rempah yang sama.
4. Mi Panjang
Mi panjang adalah hidangan mi dengan panjang yang tidak dipotong, melambangkan harapan akan umur panjang dan kesehatan. Hidangan ini biasanya disajikan dengan berbagai lauk dan sayuran, menambah kelezatan serta makna simbolisnya. Dikutip dari indonesia.travel, ukuran panjang dari hidangan khas ini bisa mencapai 2 meter.
5. Yuan Xiao
Yuan Xiao atau Ronde adalah makanan khas berbentuk bola yang terbuat dari tepung ketan, disajikan dengan kuah rebusan gula. Makanan ini umumnya dikonsumsi di bagian utara Tiongkok. Sementara itu, di bagian selatan Tiongkok, ronde dikenal dengan nama Tang Yuan dan biasanya disantap saat perayaan Dong Zhi (Festival Musim Dingin).
Tika Ayu turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Ratusan Tatung Meriahkan Pawai Cap Go Meh di Singkawang