Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

5 Jenis Gangguan Saluran Pencernaan

Gangguan saluran pencernaan kondisi ketika tidak berfungsi sewajarnya

11 Desember 2022 | 20.27 WIB

Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat telah menemukan titik terang penyebab hilangnya nyawa. Salah satunya, Rudyanto Gunawan, 71 tahun, dokter forensik telah memastikan ada riwayat gangguan saluran pencernaan.

Apa itu gangguan pencernaan?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Gangguan pencernaan merupakan kondisi ketika saluran cerna tidak berfungsi sewajarnya. Kondisi itu dibagi dua kategori, gangguan saluran cerna (gastrointestinal atau GI) organik dan fungsional.

Gangguan GI organik ketika ada kelainan struktural di sistem pencernaan. Kondisi itu mencegah pencernaan bekerja secara baik. Adapun gangguan GI fungsional, saluran cerna normal secara struktural. Tapi, tetap tidak bisa berfungsi dengan baik.

1. Sindrom iritasi usus besar 

Mengutip Medical News Today, gejala utama sindrom itu sakit perut sebelum atau sesudah buang air besar. Biasanya akan mengalami diare, sembelit, atau keduanya. Perut kembung dan saat buang air besar terdapat lendir putih di feses.

Biasanya kondisi itu tersebab infeksi bakteri saluran pencernaan atau ketakmampuan mengonsumsi makanan tertentu.

2. GERD

Orang yang mengalami gastroesophageal reflux disease atau GERD rentan mengalami mulas dan naik asam lambung beberapa kali.

GERD terjadi akibat kelemahan otot sfingter esofagus atau bagian yang menghubungkan lambung dan kerongkongan mengalami kelemahan. Kondisi itu mengakibatkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan menyebabkan mulas.

Orang yang mengalami GERD sebaiknya tidak menyantap makanan sampai sangat kenyang. Tidak pula berbaring selama dua jam setelah makan. Menghindari kafein, rasa pedas, lemak, asam, dan makanan atau minuman yang tinggi asam.

3. Flu perut (gastroenteritis)

Flu perut infeksi usus yang menyebabkan diare, muntah, sakit, dan kram. Flu perut tersebab jenis rotavirus atau norovirus. Biasanya flu perut bisa sembuh secara sendirinya. Namun gejala yang ditimbulkan orang yang mengalaminya kehilangan cukup banyak cairan tubuh.Itu sebabnya, penting asupan air mineral agar tubuh tetap terjaga kebutuhannya cairannya.

4. Radang usus

Mengutip Health Grades, Crohn dan kolitis ulserativa  dua jenis radang usus yang umum.  Radang usus berakibat pembengkakan, diare, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan. Kondisi itu juga rentan berakibat demam dan penurunan berat badan. Biasanya radang usus dipengaruhi virus, bakteri, dan alergi yang memicu peradangan.

5. Celiac

Mengutip Everyday Health, diperkirakan 1 dari 133 orang Amerika memiliki riwayat mengalami celiac. Penyakit kepekaan serius terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam gandum dan jelai. 

Jika dialami anak-anak, celiac menimbulkan gejala sakit perut, kembung, diare, dan sembelit. Terkadang menyebabkan muntah dan penurunan berat badan. Sedangkan untuk orang dewasa, gejalanya antara lain anemia, kelelahan, pengeroposan tulang, depresi, dan kejang. Salah satu cara mencegahnya, menghindari makan gluten. Itu bisa diganti beras merah atau tepung kedelai.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus