Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

5 Jenis Lauk Tradisional Berbahan Dasar Utama Buah-buahan

Di Indonesia terdapat sejumlah buah-buahan yang diolah menjadi masakan yang cocok dimakan dengan nasi. Masakan-masakan ini bahkan sudah ada sejak lama dan menjadi salah satu kuliner khas daerah tertentu di Indonesia.

25 September 2023 | 16.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia terdapat sejumlah buah-buahan yang diolah menjadi masakan dan cocok disantap dengan nasi. Masakan-masakan ini bahkan sudah ada sejak lama dan menjadi salah satu kuliner khas daerah tertentu di Indonesia. Apa saja kira-kira?

1. Gudeg (Nangka Muda)

Gudeg merupakan hidangan khas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat hidangan ini. Warna cokelat gudeg biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg umumnya dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tempe, tahu, dan sambal goreng krecek.

Gudeg sangat populer di Jawa, baik sebagai masakan rumahan maupun hidangan jalanan. Gudeg juga diproduksi secara industri sebagai makanan kaleng. Makanan ini sudah bisa ditemui di luar Indonesia, khususnya di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

2. Tempoyak (Durian)

Tempoyak adalah makanan khas etnis Melayu di pulau Sumatra dan Kalimantan. Makanan ini terbuat dari durian yang sudah melalui proses fermentasi. Tempoyak biasanya dikonsumsi sebagai lauk yang dicampur dengan sambal saat menyantap nasi. Karena melalui proses fermentasi, tempoyak memiliki cita rasa yang asam.

Di Sumatera dan Kalimatan, tempoyak umum dijadikan campuran untuk memasak ikan patin dan ikan baung. Dikenal juga sebagai gulai patin tempoyak, gulai baung tempoyak, sambal, dan brengkes tempoyak.

Sejak 2011, tempoyak sudah dicatat oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB) yang berasal dari Provinsi Jambi, dengan nomor registrasi 2011001860. Sedangkan pada 2019, tempoyak dicatat kembali oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTB) dari Sumatra Selatan bersamaan dengan tanjak.

3. Pacri Nenas Pontianak (Nanas)

Pacri nenas menjadi salah satu masakan tradisional Indonesia yang berasal dari Pontianak. Masakan ini telah ditetapkan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada 2018 dengan domain budaya Kemahiran dan Kerajinan Tradisional.

Pacri nenas terbuat dari nanas yang dipotong-potong, kemudian dimasak dengan bumbu sehingga berbau harum dan terasa segar. Masakan ini memiliki citra rasa asam, manis, gurih dan lezat. Saat ini pacri nenas tidak hanya ditemukan di Pontianak namun dapat dijumpai di daerah-daerah Melayu seperti Medan, Palembang, Riau, Pontianak dan Banjarmasin.

4. Gohu Pepaya (Pepaya Muda)

Gohu pepaya merupakan makanan ringan khas Sulawesi Utara khususnya Manado, yang memiliki cita rasa pedas. Masakan ini dikenal juga sebagai asinan khas Manado dan berbahan dasar utama pepaya yang masih muda.

Pepaya muda akan diiris-iris tipis dan dimasak bersama cabai merah, pasta udang, cuka makanan, garam dan gula. Gohu pepaya dapat dijadikan pilihan lauk segar berbahan utama buah pepaya muda.

Pilihan Editor: 8 Jenis Buah yang Baik untuk Kesehatan Ginjal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus