Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bentuk daun yang lebar dan panjang, serta tekstur daun pisang yang lumayan lentur sehingga dapat mengikuti pola benda di dalamnya membuatnya menjadi pilihan populer bagi masyarakat sebagai pembungkus makanan alami.
Selain dapat menggantikan pembungkus plastik yang mengandung senyawa kimia mulai bahan penyusun dan pewarna yang tidak baik bagi tubuh, daun pisang justru mengandung zat polifenol yang baik laiknya pada zat yang terkandung pada daun teh hijau.
Zat polifenol ini berperan hasilkan aroma yang khas, zat ini akan memuai bersamaan dengan suhu panas yang ada pada makanan sehingga aroma yang dihasilkan semakin kuat. Itu sebabnya, daun pisang sebagai pembungkus selalu berhasil menambah cita rasa makanan yang disajikan.
Ada beberapa makanan tradisional Indonesia yang sangat dekat sekali dengan daun pisang, seakan itu sudah menjadi ciri khas dari makanan tersebut.
- Lemang
Beras ketan yang dipanaskan dalam bilah bambu ini merupakan makanan hampir di setiap daerah di Indonesia selalu ada. Apalagi mendekati perayaan hari besar contohnya suasana lebaran.
Proses pembuatan yang panjang membuat daun pisang menjadi pilihannya untuk membungkus beras ketan yang dipanggang di atas bara api hampir selama 6 jam lamanya. Paparan suhu panas memang tidak langsung mengenai daun pisang sebagai pembungkus, justru paparan suhu panas yang dikenai bambu yang dipanggang membuat lemang memiliki aroma gurih kombinasi daun pisang dan cucuran santan.
- Nagasari
Daun pisang yang dilipat menutup sering kali jadi pembungkus nagasari yang di dalamnya kadang juga diisi potongan buah pisang. Dengan menggunakan daun pisah semakin menambah wangi jajanan tradisional yang satu ini. Plus tak ketinggalan potongan daun pandan.
- Lapek Bugih
Makanan yang berisi inti kelapa dan gula merah ini salah satu makanan yang populer di Indonesia, terkadang di satu daerah dengan daerah lainnya memiliki proses dan bahan pembuatan yang serupa hanya berbeda penyebutannya saja.
Lapek bugih merupakan makanan khas berasal dari Kampar, Riau. Makanan ini menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya.
- Tapai
Makanan dari proses fermentasi ini benar-benar terasa berbeda antara dibungkus dengan daun pisang dengan yang tidak. Penggunaan daun pisang sendiri yang diketahui daunnya sedikit berserat membuatnya jadi sedikit lebih awet dan semakin lama dipakai aromanya akan semakin wangi, aktivitas ini juga dipengaruhi oleh zat polifenol.
- Lontong
Dahulu, orang tidak mengenal pembungkus praktis seperti plastik, jadi alternatif yang digunakan adalah daun pisang. Proses perebusan pada lontong membuat permukaan lontong memiliki warna yang lebih menarik selera, pastinya aroma pada lontong lebih terasa berbeda dengan lontong yang dibungkus dengan plastik. Terkadang kondisi lontong yang diletak di dalam bungkusan daun pisang memiliki rentan waktu keawetan yang lebih lama daripada yang dibungkus dengan plastik, walaupun ini juga dipengaruhi oleh waktu lama proses perebusannya.
TIKA AYU
Baca: Beralaskan Daun Pisang Ini Keunikan Pizza Ala Kroasia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini