Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

5 Penyebab Iritasi Kulit

Patogen bisa menyebabkan iritasi kulit, karena luka maupun sengatan serangga yang menyebabkan infeksi

1 Oktober 2022 | 03.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita menyentuh kulitnya. Freepik.com/Katemangostar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Iritasi wajah biasanya ditandai berbagai masalah kulit. Adapun di antaranya ruam, kemerahan, gatal, nyeri, dan perubahan tekstur kulit. Mengutip Verywell Fit, iritasi wajah bisa tersebab infeksi bakteri, virus, jamur, dan alergen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Patogen bisa menyebabkan iritasi kulit, karena luka maupun sengatan serangga yang menyebabkan infeksi. Kulit yang terinfeksi akan timbul benjolan, kemerahan, gatal, dan ruam.

Penyebab iritasi kulit

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Kulit kering

Mengutip Medical News Today, kulit kering tersebab iritasi di wajah termasuk rasa gatal dan kemerahan. Kulit kering biasanya dipengaruhi sering mencuci wajah dan paparan bahan kimia juga kelembapan udara rendah.

Perawatan iritasi wajah kulit kering dirawat di antaranya menggunakan air hangat untuk cuci muka. Pembersih yang digunakan bebas alkohol dan pewangi juga mengoleskan pelembap setelah mencuci wajah.

2. Sengatan serangga

Beberapa orang mungkin mengalami iritasi wajah setelah disengat nyamuk atau kutu. Segera membersihkan bagian yang tersengat menggunakan sabun dan air. Setelah itu kompres.

3. Kanker

Kanker kulit bisa ditandai munculnya bintik dan perubahan kulit. Masalah kulit ini biasanya terasa gatal.  Pengobatan untuk kanker kulit membutuhkan perawatan terapi medis.

4. Alergen

Mengutip Helath Grades, kontak langsung dengan alergen 80 persen mengiritasi kulit. Contoh zat alergen ini antara lain, produk pembersih sabun, antibakteri disinfektan, wewangian, debu, klorin.

5. Eritema toksikum

Kondisi ini ditandai munculnya bintik merah, putih, dan kuning. Gejalanya umum timbul di wajah, lengan atas, paha, dan bagian tubuh lain. Kondisi ini biasanya dialami bayi. Eritma toksikum bisa sembuh dan kambuh kembali. Pertolongan medis diperlukan apabila ruam disertai leher kaku, sensitivitas cahaya, suhu tubuh tinggi, kebingungan.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus