Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

5 Pertolongan Pertama Saat Terkilir, Tidak Disarankan Diurut

Kaki atau tangan terkilir bukan saja risiko olahragawan, kegiatan seharipun bisa menjadi penyebab terkilir. Berikut tip pertolongan pertamanya.

1 Juni 2021 | 13.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat melakukan kegiatan seperti olahraga ataupun saat bekerja tidak menutup kemungkinan terjadinya cedera pada anggota tubuh. Misalnya saja saat bermain sepakbola dan olahraga lainnya tak jarang pemain mengalami kaki terkilir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seseorang dikatakan mengalami kaki terkilir yaitu ketika satu atau lebih ligamen di pergelangan kakinya tertarik atau robek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi ini menyebabkan penderita merasakan sakit dan mengalami bengkak di area cedera, sehingga pergelangan kaki sulit digerakkan maupun berjalan. Kulit pada bagian terkilir juga bisa berubah menjadi kemerahan atau mengalami memar dan terasa hangat ketika disentuh.

Kaki yang terkilir disarankan untuk tidak diurut, akrena bisa memperparah kondisinya. Langkah yang diperlukan ialah dengan mengompres dengan air dingin, membalutnya dengan perban, hingga mengonsumsi obat pereda nyeri. Penanganan cedera ini harus segera dilakukan dalam 72 jam pertama setelah terkilir.

Berikut beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan saat terkilir.

1. Jangan menggerakkan kaki yang cedera

Saat mengalami kaki terkilir disarankan untuk tidak menggerakkan kaki yang cedera, apalagi mencoba untuk berjalan. Pergerakan harus bisa dibatasi sebisa mungkin selama 24 hingga 48 jam pascacedera.

Jika memang harus berpindah posisi, bisa meminta bantuan orang lain untuk memapah atau menuntun secara perlahan. Pemakaian alat bantu, seperti tongkat atau kruk untuk bergerak sangat disarankan.

2. Tempel kompres dingin

Mengompres area yang terkilir dengan air hangat atau mengoleskan balsem otot selama 24 jam pertama sangat tidak disarankan karena kedua langkah ini justru bisa memicu pembengkakan.

Langkah yang benar ialah mengompres dengan kompres dingin dari es batu berlapis handuk atau kain. Atau dengan menggunakan kompres dingin instan yang bisa dibeli di toko-toko terdekat atau benda lain yang dingin (seperti daging beku atau sayuran beku yang masih terbungkus).

Proses pengompresan ini bisa dilakukan selama 15-20 menit dan mengulanginya sebanyak tiga hingga lima kali sehari hingga nyeri dan bengkak berkurang.

Sebagai catatan, untuk tidak menempelkan es batu langsung ke kulit. Pasalnya, langkah ini malah berpotensi meningkatkan risiko kemunculan radang dingin (frostbite).

3. Angkat pergelangan kaki yang keseleo

Seusai mengompres, langkah selanjutnya ialah dengan mengangkat pergelangan kaki secara perlahan-lahan dan posisikan lebih tinggi dari jantung ketika berbaring. Sisipkan bantal untuk menyangga tumit. Saat duduk juga bisa diterapkan dengan menempatkan kaki yang cedera hingga sejajar atau lebih tinggi dari pinggang.

4. Bebat bagian yang keseleo

Untuk membatasi pergerakan pergelangan kaki juga bisa dengan membalut perban elastis di antara jari kaki. Kemudian bungkus telapak kaki dan naik ke arah tumit hingga pergelangan kaki.

Disarankan setiap lapisan perban harus menutup setidaknya separuh dari perban sebelumnya. Pastikan juga pergelangan kaki dibungkus hingga beberapa centimeter di atas bagian yang cedera, serta tidak ada kulit yang terlihat. Perhatikan juga supaya bebat tidak terlalu kencang agar aliran darah tidak terhambat dan memicu rasa nyeri.

5. Minum obat pereda nyeri

Dalam upaya pengobatan terkilir juga bisa mengonsumsi obat antiinflamasi non-steroid (OAINS), seperti ibuprofen, untuk menghilangkan nyeri. Akan tetapi, disarankan untuk mengkonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, apalagi jika memiliki kondisi medis tertentu atau alergi.

TEGUH ARIF ROMADHON

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus