Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Terkilir atau biasa dikenal dengan nama keseleo menyebabkan robeknya jaringan keras (ligament) yang menyatukan tulang dengan sendiri. Meskipun sebagian besar terkilir terjadi di pergelangan kaki, tetapi tidak menutup kemungkinan terkilir dapat terjadi di beberapa area tubuh, seperti lutut, jari, tangan, Lalu, apa itu kaki terkilir dan bagaimana melakukan pengobatan pertama yang tepat?
Dilansir dari laman OrthoInfo, penyakit keseleo dapat menimpa siapa saja dari segala kalangan usia. Namun, bagi orang yang sudah pernah mengalami keseleo akan menjadi lebih rentan mengalaminya kembali. Selain itu, keseleo juga dapat terjadi ketika sedang berolahraga sehingga tak jarang anak-anak dan atlet lebih besar kemungkinannya terkena gangguan terkilir.
Cedera terkilir dapat terjadi ketika seseorang bergulir, memutar badan, memutar pergelangan kaki, atau gerakan-gerakan lainnya yang memicu sendi bergerak di atas jangkauan normal, sebagaimana dikutip dari laman WebMd. Faktor-faktor lain yang mendukung kondisi kaki terkilir di antaranya aktif olahraga, melakukan olahraga dengan peralatan yang tidak tepat, tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga, kondisi tubuh yang tidak proporsional, dan lingkungan seperti lantai kasar, basah atau licin dapat memperbesar peluang mengalami keseleo. Selain itu ditandai dengan gejala-gejala seperti bengkak disertai rasa sakit, memar, kaku dan sakit pada area cedera dapat dikatakan kondisi tersebut merupakan gejala terkilir.
Kondisi di atas dapat menyebabkan rusaknya ligamen atau jaringan berserat kuat di dalam sendi pada bagian luar. Fungsi ligamen yakni sebagai pengikat tulang-tulang dalam tubuh serta menstabilkan gerakan sendiri agar tidak berlebihan dalam bergerak. Keseleo pada kaki biasanya tidak berakibat parah, tetapi terkadang membutuhkan pengobatan serius bergantung pada jenis cedera yang dialami.
Untuk mengobati rasa nyeri akibat otot dan memulihkan kondisi ligamen yang rusak akibat terkilir dapat dilakukan secara mandiri. Mengutip laman Mayo Clinic, metode R.I.CE (Rest, ice, compression, elevation) dapat menjadi alternatif penyembuhan kaki terkilir.
Rest (istirahat)
Mengistirahatkan tubuh yang terkilir selama 48 jam dan meminimalisir aktivitas yang membutuhkan gerakan tubuh yang banyak.
Ice (es)
Kompres area yang terkilir menggunakan es selama 15-20 menit setiap 2-3 jam sekali. Namun, apabila penderita merupakan pengidap diabetes, lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan cara ini.
Compression (kompres)
Mengompres bagian tubuh yang terkilir menggunakan perban dan tidak mengikatnya terlalu kencang.
Elevation (Pengangkatan)
Meletakkan area tubuh yang terkilir atau keseleo ke tempat yang lebih tinggi dari jantung saat duduk atau berbaring, terutama di malam hari. Kondisi ini menyebabkan cairan lebih mudah mengalir dan mempercepat pengempesan bengkak di area yang terkilir melalui gravitasi.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: 5 Pertolongan Pertama Saat terkilir Tidak Disarankan Diurut
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini