Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala biasanya hilang sendiri setelah kita beristirahat, tidur, atau minum sesuatu yang hangat. Sakit kepala adalah hal normal dan cukup sering dialami setiap orang. Bila agak berat, kondisi ini bisa diredakan dengan obat seperti parasetamol atau ibuprofen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun jangan abaikan lima masalah sakit kepala berikut karena bisa merupakan kondisi yang lebih serius, menurut Dr. Johannes Uys, dari Broadgate General Practice di London.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
-Sakit kepala tiba-tiba dan parah.
-Sakit kepala parah, kepala seperti diketuk-ketuk.
-Sakit kepala setelah cedera.
-Sakit kepala dengan demam.
-Sakit kepala diiringi leher kaku.
"Jika mengalami satu atau lebih gejala di atas, periksakan ke dokter. Alasan lain harus periksa jika sakit kepala semakin parah, sedang hamil, atau sakit kepala pada anak," saran Uys, dikutip dari Express.
Sakit kepala juga bisa terjadi di bagian kepala yang berbeda dan lokasi bisa mengindikasikan penyebab, kata Dr. Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy.
Bagian belakang kepala
Biasanya disebabkan occipital neuralgia, disebabkan ada saraf terjepit di area serviks seperti yang muncul pada di tulang belakang. Kondisi ini parah dan harus diatasi dengan bedah saraf.
Bagian depan kepala
Bisa karena tekanan, mata lelah, atau sinusitis.
Sisi kepala
Sakit kepala tiba-tiba di satu sisi kepala bisa disebabkan migrain.
Segera periksakan ke dokter bila mengalami kondisi berikut:
-Sakit kepala terus kambuh.
-Pereda nyeri tak membantu dan sakit kepala semakin parah.
-Merasa mual dan muntah dan tak tahan melihat cahaya atau mendengar suara bising.