Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

5 Warung Makan Pinggir Jalan Maknyus Pilihan Evan Sanders

Meski menyandang status chef d Jerman, Di Jakarta Evan Sanders hobi makan di luar.

9 November 2017 | 06.29 WIB

Evan Sanders. TEMPO/Donang Wahyu
Perbesar
Evan Sanders. TEMPO/Donang Wahyu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Di Jerman Evan Sanders menyandang status chef. Tapi saat di Jakarta, pemeran dalam film Ruqyah ini enggan menyentuh peralan dapur dan beraksi untuk meracik menu-menu andalan. Ia lebih senang jajan di luar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Saya engak pernah pilih-pilih makanan dan tempat makan. Makanan apa pun di mana pun, hajar. Enggak ada pantangan,” ungkap Evan Sanders. Restoran mahal maupun tenda makan pinggir jalan dikunjunginya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dan inilah tempat makan murah-meriah yang jadi favorit Evan Sanders.

  1. Seafood Wiro Sableng 212, Kelapa Gading

Tempat ini hanya ditandai dengan sebuah tenda. Tapi jangan Tanya rasanya. “Enak banget,” kata Evan. Dia memang pencinta boga bahari. Beruntung, meski hobi menyantap hidangan yang mengandung lemak dan kolesterol, bobot tubuhnya lebih mudah menyusut ketimbang membengkak.

  1. Warung Coto Makassar, Senen 

Warung coto Makasar ini letaknya di dekat bioskop lama Senen, di gang kecil ke arah Salemba. “Kuahnya kental banget, enak. Tempatnya tenda, tapi rasanya, beuh! Dari semua coto Makassar yang ada di Jakarta, ini paling enak!” bilang Evan.

  1. Sop Buntut Ibu Henny

Ada di Jakarta dan Bogor, Evan mendatangi cabang di Kelapa Gading. “Sop buntut di sini enak banget. Bumbunya enak, pedasnya sedap. Dan tempat makan ini punya tagline unik yaitu ‘kalau enggak enak, enggak usah bayar'. Jadi kalau kita merasa makanan di sini enggak enak, gratis. Tapi saat saya coba, ternyata enak banget, terpaksa harus bayar, deh he he he,” seloroh Evan.

  1. Gultik (gulai tikungan), Bulungan 

Evan penggemar gultik yang berjajar di perempatan Jalan Bulungan dan Mahakam, Jakarta Selatan. “Simpel, murah meriah. Sebenarnya kalau pintar memainkan bumbu, meningkatkan sedikit, rasanya pasti jauh lebih enak. Makanya saya suka meracik sendiri kuahnya supaya rasa gultik lebih enak,” kata Evan.

  1. Bakso Solo Samrat

“Walaupun kedainya ada di mana-mana, saya coba di dua tempat berbeda, ternyata rasanya sama enaknya. Baksonya, gokil (enaknya). Kuah kaldunya enak. Sayangnya, iganya mahal banget. Tapi memang enak banget. Buat yang enggak suka campur-campur saus dan kecap, kuah bakso Samrat sudah enak,” kata Evan Sanders.

Baca juga:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus