Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

6 Cara Mengajarkan Anak Agar Tidak Jadi Pelaku Perundungan

Kasus perundungan sulit dihentikan, maka mengajarkan anak agar tidak jadi perundung adalah cara yang bisa dilakukan.

19 September 2024 | 10.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perundungan atau bullying adalah masalah serius yang dapat berdampak jangka panjang bagi pelaku maupun korban. Mencegah anak menjadi perundung membutuhkan perhatian sejak dini, terutama di lingkungan keluarga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melalui pendidikan yang tepat, anak dapat diajarkan untuk bersikap empati dan tidak terlibat dalam perilaku agresif. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan anak agar tidak menjadi pelaku perundungan.

  1. Memulai Percakapan Sejak Dini

Penting untuk memulai percakapan tentang perundungan sejak anak mulai berinteraksi dengan teman sebaya, misalnya pada usia prasekolah. Pada tahap ini, anak mulai belajar tentang perbedaan dan mulai membentuk relasi sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Cleveland Clinic, orang tua sebaiknya mengajarkan anak tentang niat atau maksud dari tindakan mereka terhadap orang lain. Ini dapat membantu anak memahami dampak dari tindakan mereka dan mengembangkan kontrol sosial serta emosional yang lebih baik.

Selain itu, penting untuk mengajarkan anak tentang emosi. Mengenali dan memberi label pada perasaan mereka dapat membantu anak lebih memahami perasaan mereka sendiri dan orang lain.

  1. Menekankan Pentingnya Kebaikan

Mengajarkan anak untuk menghormati orang lain tidak hanya terbatas pada orang dewasa, tetapi juga teman sebaya. Anak perlu tahu bahwa setiap individu, tanpa memandang usia, ras, atau latar belakang, harus diperlakukan dengan baik dan hormat.

Salah satu cara efektif untuk menanamkan rasa hormat ini adalah dengan mencontohkan perilaku tersebut di rumah. Orang tua adalah role model pertama bagi anak, dan cara mereka berinteraksi dengan orang lain akan membentuk perilaku anak di kemudian hari.

  1. Membangun Lingkungan yang Bebas Kekerasan

Lingkungan rumah yang penuh dengan konflik, kekerasan verbal, atau fisik akan membuat anak lebih rentan menjadi perundung. Dikutip dari KidsHealth, anak-anak belajar dari perilaku orang dewasa di sekitar mereka.

Jika mereka terbiasa melihat atau mengalami kekerasan di rumah, kemungkinan besar mereka akan menirunya di sekolah atau lingkungan sosial lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga suasana rumah yang positif dan menunjukkan bagaimana menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat, tanpa kekerasan.

  1. Melibatkan Anak dalam Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah bersama adalah cara lain yang efektif untuk mengatasi perilaku perundungan. Misalnya, jika anak terus-menerus bertengkar dengan saudara kandungnya, orang tua bisa mengajaknya berbicara untuk mencari tahu penyebab masalah tersebut. Dengan begitu, anak diajak berpikir kritis tentang situasi yang terjadi dan bersama-sama mencari solusi.

  1. Memahami Alasan di Balik Perilaku Anak

Terkadang, anak-anak melakukan perundungan karena mereka mengalami masalah emosional, seperti rasa marah, frustasi, atau merasa tidak aman. Orang tua harus mencoba memahami alasan di balik perilaku ini. Mungkin ada masalah di rumah atau di sekolah yang mempengaruhi sikap anak. Dalam beberapa kasus, penting untuk melibatkan konselor sekolah atau terapis untuk membantu anak mengatasi masalah yang lebih dalam.

  1. Mencari Bantuan Profesional Jika Diperlukan

Jika anak memiliki riwayat perilaku agresif yang terus berulang, atau jika orang tua merasa kewalahan dalam mengatasinya, mencari bantuan dari terapis atau profesional kesehatan mental bisa menjadi solusi. Terapi dapat membantu anak belajar mengontrol emosi mereka, memperbaiki komunikasi, dan mengembangkan rasa empati.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus