Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

6 Jenis Susu Plus Kekurangan dan Kelebihannya

Jenis-jenis susu selain susu sapi, antara lain susu kedelai, susu almond, susu beras, dan susu santan. Apa kelebihan dan kekurangannya?

27 Juli 2024 | 11.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi susu almond. Foto: Freepik.com/Jcomp

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Susu sapi bukanlah satu-satunya jenis susu yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Ada beberapa jenis susu lain yang tak kalah baik untuk kesehatan. Namun ibarat pepatah tak ada gading yang tak retak, setiap jenis susu juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa saja kelebihan dan kekurangan setiap susu? Berikut keterangan yang dirilis oleh ecowatch.com.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Susu kedelai

Susu alternatif yang paling populer, terbuat dari sari kedelai dan biasa dijual dalam berbagai rasa atau murni seperti aslinya.

Kelebihan: Nutrisinya tak kalah dari susu sapi. Kaya akan kalsium, vitamin A dan D, riboflavin, dan mengandung 8-10 gram protein dalam setiap gelas. Susu kedelai juga mengandung isoflavon yang dipercaya bisa menurunkan risiko sakit jantung.

Kekurangan: Menimbulkan alergi buat mereka yang alergi terhadap makanan yang terbuat dari kedelai. Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh Alternative Therapies in Health and Medicine juga disebutkan susu jenis ini bisa menurunkan kesuburan pria.

2. Susu almond

Terbuat dari kacang almond, air, dan pemanis (hanya alternatif), dengan tekstur yang tak jauh berbeda dari susu sapi.

Kelebihan: Mengandung banyak vitamin E. Bila susu sapi mengandung 2 persen kalori, maka susu jumlah dalam susu almond hanya sepertiganya dan itulah yang membuat susu ini digemari mereka yang mengontrol berat badan.

Kekurangan: Protein yang terkandung di dalamnya lebih sedikit dibanding susu sapi atau kedelai, dan juga tidak mengandung vitamin, mineral, serta asam lemak seperti pada susu sapi.


3. Susu beras

Terbuat dari air rebusan campuran beras putih dan coklat. Kelebihannya, paling kecil risiko alergi.

Kekurangan: Tinggi karbohidrat sehingga bukan pilihan tepat buat mereka yang mengontrol berat badan, serta rendah protein dan kalsium bila dibandingkan susu sapi. Susu beras juga terlalu encer sehingga kualitasnya tak sebaik susu sapi untuk campuran makanan.


4. Susu kelapa atau santan

Alternatif lain dalam pemilihan susu, dengan tekstur mendekati susu sapi namun dengan kadar lemak lebih tinggi.

Kelebihan: Sangat cocok dijadikan campuran banyak makanan, juga tak akan menimbulkan alergi gluten atau kacang, serta lebih kaya potasium dibanding susu sapi.

Kekurangan: Lebih sedikit nutrisi dibanding susu sapi. Dalam segelas santan hanya mengandung 80 kalori, 1 gram protein, dan 100 mg kalsium, bandingkan dengan susu sapi yang mengandung 100 kalori, 8 gram protein, dan 300 mg kalsium.

5. Susu rami

Terbuat dari bahan organik, encer, dan manis.

Kelebihan: Mengandung serat yang tinggi, juga kaya asam alfa linoleic, yang biasa digunakan untuk mencegah penyakit yang berhubungan dengan jantung dan aliran darah. Susu ini juga baik untuk menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, serta mencegah serangan jantung. Susu jenis ini juga kaya kalsium seperti susu sapi sehingga baik untuk mereka yang membutuhkan kalsium sehat dan cukup.

Kekurangan: Rendah protein, dan biasanya terlalu banyak mengandung rasa dan gula sehingga lebih baik dicek dulu kandungan gulanya sebelum meminumnya.

MICHELLE GABRIELA | PIPIT

Pilihan Editor: Serba-serbi Susu UHT

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus