Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman kumis kucing atau Orthosiphon aristatus merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Lamiaceae/Labiatae. Kumis kucing juga disebut-sebut sebagai salah satu tanaman obat asli Indonesia yang mempunyai manfaat dan kegunaan yang cukup banyak dalam menanggulangi berbagai penyakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tanaman ini memiliki ciri khas pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Selain itu tanaman ini termasuk umbuhan berbatang basah yang tegak, batang berbentuk segi empat agak beralur berbulu pendek atau gundul. Helai daun berbentuk bundar atau lonjong, lanset, bundar telur atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya, kemudian pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya yang mencapai tinggi 2 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tanaman kumis kucing yang berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia ini memiliki beragam penyebutan di sejumlah daerah seperti kidney tea plants/java tea (Inggris), giri-giri marah (Sumatera), remujung (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan songot koceng (Madura). Tanaman Kumis kucing berasal dari wilayah Afrika tropis, kemudian menyebar ke wilayah Asia dan Australia.
Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan di India untuk mengobati reumatik. Tanaman khas ini pun memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
1. Menghancurkan batu ginjal
Daun kumis kucing di Indonesia, khususnya di pulau Jawa dikonsumsi sebagai teh herbal untuk dijadikan obat penghancur batu ginjal. Namun, batu ginjal yang bisa diatasi dengan daun kumis kucing hanya yang berukuran kecil, yakni kurang dari 5 cm.
2. Menyehatkan saluran pembuangan
Tanaman kumis kucing ini bermanfaat untuk menyehatkan saluran pembuangan seperti menyembuhkan infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, infeksi saluran kemih, sering buang air kecil, hingga menghancurkan batu kandung kemih.
3. Mengatasi batu empedu
Untuk mengatasi batu empedu, tanaman kumis kucing ini bisa dikonsumi dengan mengombinasikannya dengan tumbuhan lain, seperti Sonchus spp atau Barleria spp. Kombinasi tersebut juga diklaim bisa untuk mengobati penyakit nefritis, batu empedu, dan diabetes.
4. Mengobati encok dan rematik
Kandungan enzim flavonoid dalam tanaman kumis kucing juga dikatakan mampu meringankan gejala encok. Selain dikonsumsi mentah, campuran ekstrak kumis kucing dengan tanaman lain bisa digunakan untuk memaksimalkan efek ini.
5. Menurunkan tekanan darah
Tanaman kumis kucing juga bisa membantu mengurangi tekanan darah yang berlebihan. Menurut penelitian tahap awal memperlihatkan konsumsi suplemen yang mengandung ekstrak daun kumis kucing, berberine, monacolin, dan policosanols dalam dosis tertentu mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Namun, manfaat kumis kucing yang satu ini tidak seampuh efek ‘pil air’ yang disebut hydrochlorothiazide.
6. Menurunkan kadar gula darah tinggi
Kandungan sapofonin, minyak atsiri, dan genkosid ortosifonin yang ada pada tanaman kumis kucing diyakini dapat menurunkan kadar gula pada tekanan darah tinggi. Maka, itu sebabnya dikatakan jika kumis kucing bisa dijadikan obat bagi pengidap diabetes.
TEGUH ARIF ROMADHON