Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 3,6 juta perempuan di Inggris disebut menderita penyakit jantung. Lebih dari itu, 77 wanita Inggris meninggal karena serangan jantung setiap tahunnya. Mereka mengaku perlakuan saat perawatan kerap dibedakan dari laki-laki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Agar lebih siap menghadapi kondisi ini di masa datang, berikut tujuh gejala serangan jantung yang perlu diperhatikan kaum wanita, dilansir dari The Sun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tekanan di dada
Merasakan tekanan di dada biasa terjadi ketika kena serangan jantung. Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA), salah satu gejala awal serangan jantung adalah dada terasa tertekan, diremas, atau begah.
Nyeri di bagian tubuh lain
Meski masalah ada di jantung, nyeri karena serangan jantung bisa dirasakan di bagian tubuh lain seperti punggung, bahu, lengan, leher, atau rahang. Menurut Cleveland Clinic, saat ada masalah di jantung, seperti penyumbatan pembuluh darah, maka saraf di jantung pun terpicu dan memberi sinyal ada yang tak beres, dan Anda pun merasakan sakit.
Pusing
Banyak hal yang bisa bikin pusing, seperti berdiri terlalu lama, cuaca panas, atau lapar. Tapi jika pusing disertai nyeri dada dan sesak napas, itulah tanda berkurangnya aliran darah dan turunnya tekanan darah, dan serangan jantung tengah mengintai.
Lelah
Merasa lelah setalah bekerja keras atau kurang tidur itu wajar. Tapi wanita bisa merasa sangat lelah sebulan sebelum terjadi serangan jantung.
Mual
Masalah pencernaan seperti mual, muntah, atau sendawa bisa terjadi ketika jantung atau bagian tubuh lain kekurangan pasokan darah.
Palpitasi
Menurut Stoney Brook Medicine, detak jantung bisa terganggu bila tak mendapat cukup pasokan darah yang mengandung nutrisi sehingga memunculkan sensasi palpitasi atau detak jantung tak beraturan.
Berkeringat
Berkeringat lebih banyak dari biasanya meski tak berolahraga atau beraktivitas berat bisa jadi gejala masalah jantung. Penyebabnya, memompa darah melalui pembuluh darah yang tersumbat perlu usaha lebih besar sehingga tubuh pun memproduksi lebih banyak keringat untuk menjaga temperatur tubuh tetap normal.