Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

7 Mitos soal Lupus dan Faktanya

Seperti kondisi kesehatan lain, banyak mitos terkait lupus yang membuat orang merasa sulit untuk memahami dan mengelola penyakit ini.

23 Mei 2024 | 22.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rasa lelah, nyeri, bengkak, ruam, dan rambut rontok adalah beberapa gejala lupus, penyakit kronis autoimun di mana sistem imun menyerang jaringan tubuh yang sehat. Seperti kondisi kesehatan lain, banyak mitos terkait lupus yang membuat orang merasa sulit untuk memahami dan mengelola penyakit ini, kata Dr. Brooke Goldner, pengajar autoimun di Universitas Cornell.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penting untuk mengedukasi diri dan orang lain tentang lupus untuk menyingkirkan mitos dan meningkatkan pemahaman tentang penyakit ini," ujarnya kepada Fox News Digital. Berikut tujuh mitos tentang lupus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hanya satu jenis lupus
Jenis yang paling umum adalah systemic lupus erythematosus (SLE) namun ini bukan satu-satunya jenis penyakit lupus. Ada juga cutaneous lupus erythematosus (CLE) namun jarang dan hanya mempengaruhi kulit.

Lupus menular
Goldner mengatakan lupus tak menular antarorang. "Penyakit lupus terjadi ketika sistem imun menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri, menyebabkan peradangan dan kerusakan. Lupus dapat menyerang bermacam bagian tubuh, termasuk kulit, persendian, ginjal, otak, dan organ-organ lain," jelasnya.

Lupus hanya menyerang perempuan
"Meski menyerang lebih banyak perempuan dibanding laki-laki, lupus bisa menyerang siapa saja," kata Goldner. Lupus menyerang 90 persen perempuan usia 15-44 tahun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Lupus adalah kanker
Pengobatan seperti kemoterapi sering digunakan pada kasus lupus yang parah tapi bukan berarti penyakit ini sejenis kanker.

Lupus disebabkan stres
Stres memang bisa memicu lupus namun Goldner mengingatkan penyakit ini bukan disebabkan stres. "Penyebab pasti lupus masih belum diketahui tapi diyakini karena kombinasi keturunan, lingkungan, dan faktor hormon," papar Goldner.

Lupus murni karena keturunan
Keturunan menentukan apakah ada kemungkinan Anda terserang lupus tapi bukan kondisi yang bisa ditentukan sejak lahir, menurut Goldner. "Seperti juga penderita diabetes tipe 2 yang bisa karena keturunan tapi dipicu gaya hidup dan pola makan, begitu juga dengan lupus," tuturnya.

Lupus adalah vonis mati
Lupus memang penyakit serius tapi bukan vonis mati, kata Goldner. "Meski tak ada obatnya, perawatan bisa membantu mengelola gejala dan mencegah kerusakan pada organ-organ vital," jelas Goldner.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus