Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi angina menimbulkan rasa sakit, nyeri dan ketaknyamanan dada. Kondisi itu diakibatkan otot jantung kekurangan pasokan aliran darah dan oksigen. Merujuk British Heart Foundation, terkadang beberapa orang mengalami ketidaknyamanan lain saat serangan angina. Adapun gejalanya antara lain, sakit di lengan, leher, perut, punggung, dan rahang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angina bisa menjadi peringatan adanya masalah jantung. Mengutip Medical News Today, angina biasanya tersebab penyakit arteri koroner. Jaringan yang berfungsi memasok darah dan oksigen ke jantung. Arteri koroner bisa mengalami masalah ketika terjadi penumpukan kolesterol di dinding arteri. Penumpukan mengakibatkan pembentukan plak keras yang efektif mempersempit arteri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika arteri menyempit, aliran darah bermuatan oksigen sulit mencapai jantung. Plak yang pecah akan membentuk gumpalan yang menyumbat arteri. Jika darah tidak membawa oksigen ke jantung, ototnya akan mengalami penurunan fungsi yang berakibat angina.
Faktor rentan angina
Merujuk Mayo Clinic, beberapa faktor yang meningkatkan risiko angina
1. Usia lanjut
Orang yang berusia 60 tahun ke atas rentan mengalami angina.
2. Riwayat penyakit jantung
Orang yang anggota keluarga kandung memiliki riwayat penyakit jantung berisiko bawaan mengalami angina.
3. Merokok
Merokok jangka panjang bisa merusak lapisan arteri. Risiko lainnya mengalami penumpukan kolesterol yang menghalangi aliran darah.
4. Diabetes
Penyakit ini meningkatkan risiko masalah arteri koroner. Jika tak segera ditangani rentan menyebabkan angina dan serangan jantung.
5. Kolesterol jahat
Tinggi kadar kolesterol jahat menyebabkan penyempitan arteri. Kecenderungan itu juga meningkatkan risiko mengalami angina atau serangan jantung.
6. Tekanan darah tinggi
Seiring waktu tekanan darah tinggi merusak dan mempercepat pengerasan arteri.
7. Kegemukan
Obesitas merupakan faktor risiko penyakit jantung yang rentan menyebabkan angina. Obesitas membuat jantung bekerja lebih keras untuk memasok darah ke tubuh.
8. Stres emosional
Sering stres dan marah bisa meningkatkan tekanan darah. Lonjakan hormon selama stres mempersempit arteri dan memperburuk angina.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.