Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manusia adalah makhluk sosial. Namun, terkadang kesendirian juga menjadi bagian dari kehidupan. Meskipun kesendirian kadang menimbulkan hambatan yang tidak nyaman bagi seseorang, ternyata dibutuhkan kemampuan untuk memanfaatkan waktu sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Psychologytoday, psikolog Virginia Thomas, mengatakan beberapa psikolog menganggap kesendirian sebagai kebutuhan dasar manusia yang sama penting dengan hubungan dan melihat kemampuan untuk menyendiri sebagai tanda perkembangan emosional yang sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, banyak orang berjuang dengan kesendirian. Beberapa merasa kesendirian itu membosankan, kesepian, atau menimbulkan kecemasan. Yang lain secara objektif terisolasi dan berharap tidak sendiri. Tapi, yang lain mendambakan kesendirian tetapi tidak dapat menemukan waktu atau ruang untuk itu.
Para peneliti berspekulasi pasti ada keterampilan yang terkait dengan kapasitas untuk menyendiri, seperti halnya orang mempelajari keterampilan sosial untuk menavigasi dunia hubungan dengan sukses. Temuan terbaru menunjukkan hal ini memang terjadi.
Analisis wawancara dengan orang dewasa yang sering mencari waktu dalam kesendirian tetapi tidak kesepian mengungkapkan mereka menggunakan strategi khusus untuk menjadikan waktu sendiri sebagai pengalaman yang konstruktif dan menyenangkan.
Nikmati aktivitas menyendiri
Orang-orang yang menikmati kesendirian menemukan banyak kepuasan dan makna dari kegiatan menyendiri. Mungkin asyik dengan hobi, membaca untuk kesenangan, atau keluar sendiri di alam. Mereka jarang mengalami kebosanan saat sendiri dan benar-benar menikmati kebersamaan saat melakukan hal-hal yang menurut mereka menarik.
Rasakan dan atur emosi
Di ruang awal kesendirian, emosi, ingatan, atau masalah yang terkubur dapat muncul ke permukaan. Daripada menghindari perasaan tertekan, orang dapat belajar untuk terlibat dalam apa yang disebut psikolog sebagai regulasi emosi integratif, di mana kita mendekati emosi tersebut dengan rasa ingin tahu. Orang dapat menggunakan privasi waktunya sendiri untuk mengeksplorasi perasaan tanpa menghakimi. Menerima dan mengekspresikan emosi ini dengan aman membantu orang mengatur diri sendiri dan melepaskan stres.
Introspektif
Orang yang menikmati kesendirian bersedia untuk introspeksi diri. Mereka menghabiskan waktu mempertimbangkan pola perilaku, merenungkan nilai-nilai atau gambaran yang lebih besar. Introspeksi mengundang kesadaran diri, membawa seseorang lebih dekat ke wawasan tentang siapa dia.
Luangkan waktu untuk menyendiri
Bernegosiasi dengan pasangan atau keluarga untuk waktu dan ruang untuk menyendiri. Ini membantu untuk menjelaskan semua orang akan mendapat manfaat jika ia memiliki waktu untuk diri sendiri karena ia akan merasa energi terisi kembali dan siap untuk terhubung kembali.
Perhatikan bagaimana waktu dalam kesendirian dihabiskan
Menggunakan waktu sendiri dengan baik memiliki arti yang berbeda untuk setiap orang. Tetapi inti dari keterampilan ini adalah memperhatikan apa yang sebenarnya dibutuhkan dari waktu sendiri. Menyelami media sosial atau menonton televisi mungkin terasa menyegarkan setelah hari yang menegangkan di tempat kerja.
Memvalidasi kebutuhan akan kesendirian
Keterampilan ini sangat relevan bagi orang-orang yang dibesarkan dalam keluarga atau masyarakat yang lebih menghargai ekstraversi daripada introversi. Dalam kasus ini, keinginan untuk menyendiri sering dibingkai oleh budaya sebagai defisit, sebagai sesuatu yang aneh atau antisosial. Keterampilan ini membantu orang mengenali bias dalam pesan budaya ini dan membingkai ulang kesendirian sebagai hal yang sehat dan normal.
Dengarkan sinyal kesendirian
Ketika orang merasa tenaganya terkuras, kesal, dan rasanya ingin bersembunyi di lemari hanya untuk ketenangan, ini merupakan isyarat dunia luar terlalu merangsangnya. Tubuh mengirimkan sinyal yang dapat diprediksi ketika orang telah mencapai batas dan membutuhkan waktu sendiri. Orang dewasa dalam penelitian ini mengatakan mereka belajar dari waktu ke waktu, bahwa mengindahkan sinyal-sinyal itu terbayar ketika mereka memberi diri kesunyian yang dibutuhkan.
Tahu kapan harus keluar dari kesendirian
Penting untuk mengetahui kapan saatnya meninggalkan kesendirian dan mencari kebersamaan dengan orang lain. Dua isyarat yang paling umum adalah kebosanan dan kesepian, menandakan seseorang sebenarnya kurang terstimulasi daripada terlalu terstimulasi, dan kesendirian yang didambakan sebelumnya kemungkinan besar telah memenuhi tujuannya. Jika mulai merasa terisolasi atau pikiran berubah menjadi menyakiti diri sendiri, tinggalkan kesendirian dan hubungi seseorang yang dapat mendukung.
Delapan keterampilan ini mungkin bukan daftar yang lengkap. Mereka didasarkan pada studi eksplorasi kecil pada orang dewasa yang tinggal di Amerika Utara. Keterampilan tambahan dapat diidentifikasi ketika mempertimbangkan berbagai budaya, sejarah pribadi, dan keadaan. Namun, ini adalah satu langkah lagi untuk memahami bagaimana orang dapat merangkul kesendirian dalam kehidupan sehari-hari dan memanfaatkannya sebaik mungkin.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA