Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jongkok merupakan salah satu aktivitas sederhana yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di masyarakat Indonesia. Meski terlihat sepele, kegiatan ini ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh yang mungkin belum banyak diketahui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jongkok adalah posisi tubuh setengah berdiri dengan lutut ditekuk. Aktivitas ini lazim untuk dilakukan, misalnya, saat menggunakan toilet jongkok. Meski sudah banyak yang beralih ke toilet duduk, penggunaan toilet jongkok masih cukup umum di Indonesia. Menariknya, secara medis, posisi jongkok ternyata memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa manfaat kesehatan dari aktivitas jongkok:
1. Melatih Keseimbangan Tubuh
Jongkok membantu melatih keseimbangan tubuh dengan memperkuat otot-otot kaki. Hal ini sangat berguna bagi mereka yang memiliki masalah keseimbangan. Dengan melakukannya secara rutin, keseimbangan tubuh dapat meningkat.
2. Membantu Tulang Rawan Lebih Luwes
Menurut Bahram Jam, seorang ahli terapi fisik, jongkok membantu tulang rawan bergerak lebih fleksibel karena merangsang produksi cairan sinovial. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas dan nutrisi bagi tulang rawan. Kekurangan cairan sinovial dapat mempengaruhi harapan hidup, sebagaimana studi yang diterbitkan di European Journal of Preventive Cardiology menyebutkan bahwa kadar cairan sinovial yang tidak ideal dapat menurunkan harapan hidup hingga tiga tahun.
3. Menguatkan Otot
Ketika jongkok, tubuh bertumpu pada paha, betis, dan telapak kaki. Hal ini merangsang pembentukan serta penguatan otot di area tersebut, termasuk otot perut. Kekuatan otot yang terbangun akan sangat membantu aktivitas fisik sehari-hari.
4. Melancarkan Buang Air Besar (BAB)
Jongkok saat BAB mempermudah keluarnya feses dari tubuh tanpa perlu usaha keras. Posisi ini juga membantu melemaskan rectum dan mengurangi ketegangan pada otot perut, sehingga seluruh isi usus dapat dikeluarkan dengan lebih efektif.
5. Mengatasi Gangguan Kesehatan Mental
Patrick Smith dari Asosiasi Kesehatan Mental Kanada menyebutkan bahwa jongkok dapat membantu mencegah dan mengatasi gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Aktivitas ini juga bermanfaat dalam mengurangi rasa lelah, mengontrol emosi, serta menenangkan pikiran.
6. Membantu Menurunkan Berat Badan
Jongkok dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari program penurunan berat badan. Gerakan dapat ini membantu membakar lemak tubuh jika dilakukan secara konsisten, terutama jika dipadukan dengan pola makan sehat dan olahraga teratur.
7. Berkemih Lebih Sehat
Penelitian menunjukkan bahwa berkemih dalam posisi jongkok memungkinkan urin keluar sepenuhnya dari kandung kemih. Hal ini mengurangi risiko infeksi saluran kemih dan membantu menjaga kesehatan prostat serta fungsi usus.
8. Melancarkan Peredaran Darah
Jongkok juga berkontribusi dalam melancarkan peredaran darah. Studi dari American Heart Journal menyatakan bahwa aktivitas berdiri lalu jongkok meningkatkan pasokan darah ke arteri jantung dan memperbaiki efisiensi peredaran darah. Hal ini sangat penting untuk menghindari komplikasi seperti diabetes dan hipertensi.
TRIATHLETE | BARBELL MEDICINE | DEFY SPORT PERFORMANCE | PHYSIO PEDIA
Pilihan Editor: Inilah 4 Alasan Orang Barat Sulit Jongkok