Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

8 Penyebab Onikolisis, Kondisi Kuku yang Lepas Sendiri

Onikolisis cukup umum terjadi dan sering kali berlangsung selama beberapa bulan atau lebih.

16 Desember 2024 | 12.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kuku kuning. Foto: Instagram/@mirage_beauty_spa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Onikolisis adalah istilah medis untuk kondisi di mana kuku, baik kuku jari tangan maupun kaki, terpisah dari tempat melekatnya di kulit. Pemisahan ini dapat terjadi sebagian atau sepenuhnya. Biasanya onikolisis hanya mempengaruhi satu kuku, namun dalam beberapa kasus dapat terjadi pada lebih dari satu kuku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi ini cukup umum terjadi dan sering kali berlangsung selama beberapa bulan atau lebih. Kuku yang terlepas tidak dapat kembali melekat, sehingga satu-satunya cara untuk memulihkannya adalah dengan menunggu kuku baru tumbuh menggantikan kuku yang rusak. Onikolisis dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Healthline dan Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa penyebab utama onikolisis:

1. Cedera pada Kuku

Trauma fisik adalah salah satu penyebab paling umum onikolisis. Cedera ini dapat berupa:

- Mengetuk atau membenturkan kuku ke permukaan keras.

- Memakai sepatu yang terlalu sempit sehingga memberikan tekanan pada kuku.

- Melakukan aktivitas yang melibatkan tekanan berulang pada kuku, seperti mengetuk kuku ke meja.

- Paparan air terlalu lama, seperti saat mencuci piring atau berenang, yang dapat melemahkan kuku dan kulit di sekitarnya.

2. Reaksi terhadap Produk Kimia

Produk-produk perawatan kuku, seperti cat kuku, penghapus cat kuku, atau bahan untuk kuku palsu, dapat menyebabkan reaksi alergi yang mengiritasi kuku dan kulit di sekitarnya.

3. Infeksi Jamur

Jamur kuku adalah penyebab umum lainnya. Infeksi ini terjadi ketika jamur masuk ke bawah kuku melalui celah kecil atau luka. Gejala khas meliputi kuku yang menguning, menebal, atau munculnya bercak putih.

4. Psoriasis Kuku

Psorasis, gangguan autoimun yang memengaruhi kulit, juga dapat memengaruhi kuku. Psoriasis kuku dapat menyebabkan perubahan struktur kuku, termasuk onikolisis.

5. Efek Samping Obat

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan onikolisis, terutama obat-obatan yang meningkatkan sensitivitas terhadap cahaya, seperti:

- Tetracycline (antibiotik).

- Obat antiinflamasi nonsteroid.

- Retinoid oral (derivatif vitamin A).

- Psoralen.

6. Kekurangan Gizi

Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti zat besi, dapat mempengaruhi kesehatan kuku. Zat besi yang tidak mencukupi dapat menyebabkan anemia, yang dalam beberapa kasus, memicu onikolisis.

7. Gangguan Tiroid

Hipertiroidisme yaitu kondisi di mana kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon, juga dapat menyebabkan onikolisis. Selain itu, kondisi ini sering disertai gejala lain seperti penurunan berat badan yang tidak wajar, detak jantung cepat, dan gangguan kecemasan.

8. Penyakit Sistemik

Beberapa penyakit sistemik, seperti graft-versus-host disease (GVHD), yang dapat terjadi setelah transplantasi sel punca, juga berkontribusi pada onikolisis.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus