Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang lebaran, tren pakaian seragam keluarga semakin diminati oleh masyarakat. Terutama sarimbit. Pakaian ini menjadi pilihan utama bagi keluarga yang ingin tampil kompak dan harmonis dalam momen spesial tersebut. Tidak heran jika permintaan akan pakaian sarimbit meningkat tajam setiap lebaran.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan sarimbit? Kata sarimbit berasal dari bahasa Jawa yang berarti pasangan. Dalam dunia fashion, istilah ini merujuk pada pakaian, khususnya batik, yang dirancang dalam satu set dengan motif dan warna yang serasi untuk digunakan oleh pasangan suami istri atau keluarga.
Sejarah dan Asal-Usul Batik Sarimbit
Batik telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak berabad-abad lalu dan terus berkembang hingga kini. Kemunculan batik sarimbit sebagai varian khusus dari batik tradisional tidak lepas dari filosofi keselarasan dalam kehidupan berkeluarga. Konsep ini tercermin dalam motif-motif batik yang dirancang khusus untuk pasangan atau keluarga agar tetap terlihat harmonis saat dikenakan bersama.
Salah satu legenda yang sering dikaitkan dengan asal-usul batik sarimbit adalah legenda Loro Blonyo. Dalam cerita rakyat ini, dikisahkan bahwa seorang petani menemukan sepasang patung kecil yang menggambarkan pasangan suami istri yang sedang berdansa. Patung tersebut kemudian diberi persembahan dan dianggap membawa keberuntungan dalam kehidupan pernikahan. Dari legenda ini, berkembanglah tradisi batik sarimbit sebagai simbol keselarasan dan kebahagiaan dalam rumah tangga.
Selain itu, batik sarimbit juga memiliki akar kuat dalam tradisi adat Jawa yang menempatkan keharmonisan keluarga sebagai nilai utama. Dalam budaya Jawa, keserasian dalam berbusana mencerminkan hubungan yang baik antara pasangan dan keluarga. Oleh karena itu, banyak keluarga yang memilih batik sarimbit tidak hanya untuk momen spesial seperti Lebaran, tetapi juga dalam berbagai acara resmi maupun adat.
Makna dan Simbol dalam Batik Sarimbit
Setiap motif dalam batik sarimbit memiliki makna dan filosofi tersendiri yang menggambarkan nilai-nilai kehidupan berkeluarga. Misalnya, motif Parang sering digunakan dalam batik sarimbit karena melambangkan keselarasan, keteguhan, dan keberanian dalam hubungan suami istri. Motif ini mencerminkan semangat kebersamaan dan perjuangan dalam membangun keluarga yang harmonis.
Motif Kawung, yang terdiri dari pola lingkaran simetris, melambangkan kebahagiaan dan keseimbangan dalam rumah tangga. Motif ini mencerminkan harapan agar keluarga selalu hidup dalam kesejahteraan dan saling mendukung satu sama lain. Sementara itu, motif Truntum sering dikaitkan dengan simbol kasih sayang dan kesetiaan dalam pernikahan. Motif ini menggambarkan cinta yang semakin tumbuh seiring berjalannya waktu.
Tidak hanya dari segi motif, warna yang digunakan dalam batik sarimbit juga memiliki makna. Warna merah, misalnya, sering digunakan untuk melambangkan cinta, keberanian, dan semangat dalam menjalani kehidupan berkeluarga. Warna biru melambangkan ketenangan dan kedamaian, sementara warna emas sering diasosiasikan dengan kemakmuran dan keberuntungan.
Novita Andrian berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Tren Baju Lebaran 2025: Lace dan Mahogany Jadi Primadona
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini