Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Ada Bercak dan Noda di Kembang Kol, Masih Bolehkah Dimakan?

Kembang kol mulai dihiasi noda hitam, apakah itu berarti kondisinya sudah jelek dan masih bolehkah dikonsumsi? Simak penjelasan pakar.

4 September 2023 | 22.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ada bintik-bintik hitam di kembang kol, masih baikkah dikonsumsi? Kadang binting masih berwarna kuning atau coklat, kemudian menghitam. Sebagian orang mungkin tak peduli dan mengabaikannya. Bintik-bintik tersebut ternyata bukan kutu melainkan proses oksidasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bintik-bintik itu biasanya muncul di beberapa area dan menandakan sayuran sudah menua dan teroksidasi, yang bisa terjadi karena paparan udara dan cahaya," kata pakar diet dan juru masak Norah Clark kepada HuffPost. "Sebenarnya itu proses alami seperti buah apel yang berubah coklat setelah dipotong."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jadi, apakah itu berarti kondisi kembang kol sudah jelek dan masih bolehkah dikonsumsi? Pakar pun memberi penjelasan. Kebanyakan orang sudah tak berminat ketika melihat ada bercak coklat pada irisan apel tapi bukan berarti tak bisa dimakan. Begitu juga pada kembang kol. Kembang kol masih sangat aman dimakan meski banyak bercak coklat. 

"Proses oksidasi tak berarti berbahaya, itu reaksi alami antara fenol dan oksigen. Jadi, tak ada masalah keamanan jika mengonsumsinya," jelas ahli diet Kelly Costa.

"Jika bercak masih kecil dan bau kembang kol masih segar dan terasa renyah, berarti masih boleh dimakan. Potong saja bagian bernoda sebelum dimasak. Akan tetapi, bila noda sudah menyebar, aroma kembang kol sudah tak enak dan teksturnya mengecil, ada indikasi kondisi sayuran ini sudah jelek dan sebaiknya dibuan," tambah Clark.

Tips saat membeli
Secara umum, Clark mengatakan memperhatikan apakah kembang kol atau sayuran lain sudah membusuk bisa dicek dari penglihatan dan penciuman. 

"Selain noda yang terlihat, lihat juga perubahan warna, seperti menguning. Bau juga indikator. Sayuran segar tak berbau menyengat dan tak sedap. Terakhir, cek teksturnya, kembang kol harus terasa padat dan renyah, bukan lembek atau mengkerut," ucap Clark.

Meski kita mungkin tak akan sakit hanya karena noda, Clark tetap menyarankan untuk menyingkirkannya jika ragu. Tak layak untuk mengambil risiko keluarga sakit jika khawatir noda tersebut membahayakan kesehatan. Ia juga memberi tips memilih kembang kol. Beli yang berwarna cerah dan minim perubahan warna dan memastikan kondisinya masih segar sehingga daya tahannya lebih lama. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus