Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat makan di restoran fine dining, Anda bisa menemukan wine sebagai salah satu pilihan minuman. Jangan heran ketika pilihan wine Anda disajikan dalam gelas yang berbeda-beda. Gelas wine memang dirancang khusus untuk menghasilkan rasa dan aroma terbaik dari masing-masing wine.
Baca: Wine Berusia Tua Belum Tentu yang Paling Enak
“Wine dan gelas seperti suami istri, jika tidak cocok bisa tidak enak,” kata General Manager Wine Cellar Drink & Dine yang juga seorang sommelier atau professional wine, Manda Sicilian.
Gelas wine transparan yang terdiri dari wadah minuman, tangkai, dan kaki. Masing-masing bagian punya fungsi yang berbeda. Wadahnya untuk menampung wine, tangkai untuk memegang dengan jari, dan kaki berguna saat meletakkan gelas di atas meja.
Perlu diketahui, memegang gelas wine sebaiknya tidak pada bagian wadah karena itu dapat mengalirkan kehangatan tubuh pada wine. Dan itu dapat merusak rasa wine.
Menurut Manda, umumnya gelas wine dibagi menjadi tiga, sesuai dengan jenis wine yang umumnya dikenal masyarakat, yaitu sparkling wine, white wine, dan red wine.
1. Flute glass
Flute glass (Pixabay.com)
Gelas ini digunakan untuk sparkling wine. Bentuknya langsing dan tinggi, dengan bagian bibir gelas kecil. “Sparkling wine biasanya disajikan dingin dan tidak perlu dicium. Karena bibirnya kecil, ketika diminum wine akan langsung ke tengah belakang lidah, tidak perlu disesap di bagian depan atau samping lidah,” ujar Manda.
2. Red wine glass
ilustrasi wine (pixabay.com)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sesuai namanya, gelas ini digunakan untuk meminum red wine. Umumnya gelas red wine besar dan bundar menyerupai balon, dengan mulut lebih kecil dibanding bagian bawahnya. Ada dua jenis gelas red wine, yaitu bordeaux glass yang wadahnya tinggi dan burgundy glass yang bagian bawahnya menggembung.
“Bentuknya yang besar berguna untuk mencium aroma karena aroma red wine cukup kuat,” kata Manda.
Selain itu, bibir gelas yang lebar akan membantu aliran wine menyentuh seluruh bagian mulut sehingga semua rasa red wine, mulai dari manis, sepat, dan asam bisa dinikmati. Agar lebih nikmat, minum wine bisa dikumur sebelum ditelan.
3. White wine glass
White wine glass (Pixabay.com)
Gelas ini memiliki tinggi yang sama dengan red wine glass, tapi wadahnya lebih kecil dan mulutnya lebih lebar. Bentuk yang seperti ini dapat mengalirkan wine ke dalam mulut ke bagian lidah yang tepat untuk menikmati rasanya yang sedikit manis dan sedikit asam. Dan, umumnya aroma white wine tidak perlu dinikmati seperti red wine.
Baca: Makan Nasi Goreng dan Batagor dengan Wine, Mau Coba?