Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker tenggorokan adalah istilah umum untuk kanker yang menyerang satu atau beberapa bagian tenggorokan Anda. Biasanya, orang yang menderita kanker tenggorokan memiliki kanker pada laring (kotak suara) atau orofaring (bagian tengah tenggorokan).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyedia layanan kesehatan biasanya menggunakan pembedahan untuk mengobati kanker tenggorokan. Pembedahan spesifik tergantung pada jenis kanker tenggorokan, lokasi, dan apakah kanker telah menyebar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada beberapa jenis kanker tenggorokan. Dua jenis kanker tenggorokan yang paling umum adalah kanker laring dan kanker orofaring. Kanker laring menyerang laring (kotak suara). Kanker orofaring menyerang bagian tengah tenggorokan .
Pada 2022, sekitar 54.000 orang diperkirakan akan didiagnosis menderita kanker orofaring dan sekitar 12.000 orang diperkirakan akan didiagnosis menderita kanker laring. (Sebagai perbandingan, sekitar 290.560 wanita dan pria diperkirakan akan didiagnosis menderita kanker payudara). Berikut ini adalah informasi lebih lanjut tentang kedua jenis kanker tenggorokan yang umum terjadi:
- Kanker laring
Kanker ini adalah kanker pada kotak suara. Kanker ini menyerang lebih banyak pria daripada wanita. Kanker ini biasanya menyerang orang berusia 55 tahun ke atas. Kanker laring dapat bermula di berbagai bagian laring Anda. Secara keseluruhan, antara 46 persen dan 72 persen orang yang didiagnosis dengan beberapa bentuk kanker laring masih hidup lima tahun setelah diagnosis. - Kanker orofaring
Kanker ini menyerang bagian tenggorokan yang berada tepat di belakang mulut. Dua kali lebih banyak pria dibandingkan wanita yang terkena kanker orofaring. Kanker ini biasanya menyerang orang berusia 63 tahun ke atas. Sekitar 50 persen orang yang didiagnosis dengan kanker orofaring masih hidup lima tahun setelah diagnosis.
Pada dasarnya, kanker dapat berkembang di laring, pita suara, amandel, atau faring. Kanker ini lebih sering terjadi pada orang yang terpapar karsinogen tertentu, termasuk asap rokok dan asbes.
Kanker adalah suatu golongan penyakit di mana sel-sel abnormal berkembang biak dan membelah diri secara tidak terkendali di dalam tubuh. Sel-sel ini membentuk pertumbuhan ganas yang disebut tumor. Ketika orang berbicara tentang kanker tenggorokan, yang dimaksud adalah kanker pada:
- Kerongkongan
- Tenggorokan
- Kelenjar tiroid
Gejala dan tanda potensial kanker tenggorokan
Sebelum di diagnosa oleh Dokter, sebaikmya kita harus mengenali potensi gejala dan tanda kanker tenggorokan agar bisa ditangani lebih cepat.
Tanda dan gejala yang umum terjadi pada kanker yang terjadi di tenggorokan meliputi:
- Perubahan pada suara
- Kesulitan menelan (disfagia)
- Penurunan berat badan
- Sakit tenggorokan
- Kebutuhan konstan untuk membersihkan tenggorokan
- Batuk terus-menerus, mungkin disertai darah
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
- Mengi
- Sakit telinga
- Suara serak
Buatlah janji temu dengan dokter jika salah satu dari gejala-gejala ini berkembang dan tidak kunjung sembuh.
Penyebab dan faktor risiko kanker tenggorokan
Faktor risiko kanker tenggorokan akan bergantung pada jenisnya, tetapi berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko melansir dari healthline adalah:
- Merokok
- Konsumsi alkohol yang tinggi
- Diet rendah buah dan sayuran
- Paparan asbes
- Mengunyah sirih dan gutka
- Berat badan yang tinggi
- Menjadi lebih tua, karena kanker ini kebanyakan terjadi setelah usia 50 tahun
- Memiliki anemia Fanconi atau dyskeratosis congenita, yang merupakan sindrom genetik yang diwariskan
- Memiliki jenis human papillomavirus (HPV) tertentu
- Kebiasaan kebersihan mulut mungkin
Mencegah kanker tenggorokan
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker tenggorokan, tetapi kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko, antara lain:
- Menghindari atau berhenti merokok dan penggunaan tembakau
- Pantau asupan alkohol Anda
- Mengonsumsi makanan kaya nutrisi yang mencakup buah-buahan dan sayuran segar
- Membatasi asupan lemak, gula, dan makanan olahan
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur
- Tanyakan kepada dokter Anda tentang mendapatkan vaksin HPV untuk membantu mengurangi risiko tertular infeksi HPV oral
Menurut NCI, penggunaan alkohol dan merokok merupakan faktor risiko terbesar untuk mengembangkan kanker ini. Hal ini menjadikan pembatasan konsumsi alkohol dan menghindari merokok sebagai dua cara utama untuk membantu mencegah kanker kepala dan leher.
Pilihan Editor: Ibu Jokowi Kanker Tenggorokan, Begini Tahap Diagnosa Penyakit
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.