Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker rektum merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak normal di dinding rektum, dan dapat menyebar serta mempengaruhi jaringan di sekitarnya. Gejala umum kanker rektum melibatkan perubahan dalam kebiasaan buang air besar (BAB) dan terdapat darah pada tinja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apabila tidak diobati, kanker rektum atau kanker usus besar dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, menyebabkan komplikasi serius. Kanker rektum, juga dikenal sebagai kanker kolorektal, memiliki asal-usul di rektum yang merupakan bagian akhir dari usus besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyakit ini sering dimulai dengan polip prekanker yang umumnya tidak berbahaya, tetapi dalam beberapa kasus, polip tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Berdasarkan asal selnya, kanker rektum dapat dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk adenokarsinoma yang berasal dari sel-sel pembentuk lendir di dinding rektum, tumor karsinoid yang muncul di sel-sel penghasil hormon di usus, GIST (gastrointestinal stromal tumors) yang bersifat jinak, limfoma yang menyerang sel-sel sistem imun di kelenjar limfa pada dinding usus, dan sarkoma yang muncul di pembuluh darah, lapisan otot, atau jaringan ikat pada dinding usus besar dan rektum.
Kanker rektum termasuk dalam kategori kanker yang umum terjadi, menempati peringkat ketiga sebagai kanker dengan jumlah kasus terbanyak pada pria maupun wanita. Beberapa gejala kanker rektum yang perlu diwaspadai melibatkan kelemahan tubuh, perubahan selera makan, penurunan berat badan tiba-tiba, ketidaknyamanan pada perut, serta perubahan frekuensi dan konsistensi buang air besar.
Kondisi ini memerlukan perhatian medis segera untuk diagnosis dan penanganan yang tepat, termasuk melalui pemeriksaan lebih lanjut seperti operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.
Pilihan Editor: Deteksi Kanker rektum 6 Faktor Risiko Kanker Usus Besar