Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Arti Pesimis, Ciri-ciri, Contoh, Dampak, dan Cara mengatasinya.

Pesimis adalah salah satu sikap seseorang yang memiliki pandangan hidup negatif. Berikut ciri, contoh, dampak, dan cara mengatasinya.

19 Desember 2024 | 00.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA - Pesimis adalah salah satu sikap seseorang yang memiliki pandangan hidup negatif. Seseorang yang pesimis biasanya mengharapkan hasil yang tidak menguntungkan dan curiga ketika segala sesuatunya tampak berjalan baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesimisme dikaitkan dengan kenegatifan dan sikap "melihat gelas setengah penuh". Sikap ini juga identik dengan seseorang yang mudah menyerah, tidak percaya diri, dan menyerah sebelum mencoba karena menilai bahwa semua usahanya akan gagal dan sia-sia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sikap pesimis ini umumnya muncul saat seseorang harus menghadapi tantangan dalam hidupnya. Dia akan merasa takut untuk berjuang karena merasa tidak sanggup melaluinya dan berujung pada kegagalan. Lebih lanjut, berikut rangkuman informasi mengenai pengertian pesimis, ciri, contoh, dan dampaknya.

Pesimis Adalah

Pesimis adalah anggapan bahwa segala sesuatunya akan berjalan salah dan bahwa keinginan atau tujuan orang tidak mungkin terpenuhi. Mengutip dari American Psychological Association, Pesimis adalah orang yang memperkirakan hal buruk akan terjadi pada mereka dan orang lain atau yang ragu atau bimbang tentang hasil positif.

Berdasarkan situs Very Well Mind, pesimis bukanlah penyakit mental, melainkan sifat kepribadian yang membuat seseorang memiliki pandangan hidup yang lebih negatif. Beberapa orang menyebutnya sebagai suatu hal yang realistis.

Orang yang pesimis seringkali memiliki pandangan negatif terhadap kehidupan. Misalnya, seseorang yang pesimis mungkin akan melihat hujan dan berpikir betapa hujan telah merusak rencana mereka atau betapa sengsaranya mereka saat basah kuyup karena hujan. 

Orang yang pesimis tidak akan berpikir bahwa hujan akan memberi air untuk yang membutuhkan. Mereka juga tidak bisa bergembira menyambut pelangi setelah hujan.

Ciri-Ciri Orang yang Pesimis

Terdapat sejumlah ciri-ciri yang menandakan seseorang memiliki sikap pesimis. Melansir dari Very Well Mind, berikut tanda-tandanya:

  1. Merasa terkejut ketika segala sesuatunya benar-benar berjalan lancar.
  2. Tidak mengejar apa yang diinginkan karena pikir Anda mungkin akan gagal.
  3. Cenderung fokus pada apa yang mungkin salah dalam suatu situasi.
  4. Berpikir bahwa risikonya hampir selalu lebih besar daripada manfaatnya.
  5. Mengalami sindrom penipu dan meremehkan kemampuan Anda.
  6. Cenderung berkonsentrasi pada kekurangan atau kelemahan, bukannya pada kelebihan.
  7. Sering merasa terganggu dengan orang-orang yang bersikap optimis.
  8. Sering terlibat dalam pembicaraan negatif dengan diri sendiri .
  9. Berasumsi bahwa semua hal baik pada akhirnya akan berakhir.
  10. Merasa lebih mudah hidup dengan status quo daripada mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Meskipun Anda mungkin tidak mengalami semua tanda-tanda pesimisme ini atau berpikir seperti ini sepanjang waktu, orang yang pesimis cenderung terlibat dalam banyak jenis pemikiran ini sampai pada tingkat tertentu.

Contoh Orang yang Pesimis

Sikap pesimisme dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh sikap orang yang pesimis.

  1. Seorang pekerja memperkirakan akan diberhentikan pada akhirnya.
  2. Seorang pelamar kerja memperkirakan akan gagal dalam wawancara kerja.
  3. Seseorang yang sedang dalam perjalanan untuk menemui orang tua pasangannya percaya bahwa orang tua tersebut akan membencinya.
  4. Seorang suami yang istrinya tidak menjawab teleponnya khawatir bahwa sesuatu yang buruk pasti telah terjadi padanya.
  5. Pengemudi yang mendengar suara mesin aneh menduga mobilnya akan segera rusak dan biaya perbaikannya akan sangat mahal.

Dampak Sikap Pesimis

Sikap pesimis dan pikiran negatif akan berdampak pada kehidupannya sehari-hari. Seseorang yang pesimis cenderung memiliki lebih sedikit dukungan sosial, ketahanan diri yang rendah, dan kemampuan mengatasi stres yang lebih rendah. Hal ini akan berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.

Orang yang pesimis juga  kecenderungan yang lebih berpotensi untuk mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Memiliki kecenderungan pesimis juga dapat memengaruhi pandangan terhadap kehidupan. Seorang pesimis sering kali akan mengecilkan sisi positif suatu situasi sambil meningkatkan fokusnya pada sisi negatif. 

Cara Mengatasi Sikap Pesimis

Mungkin tidak akan mudah untuk menghilangkan sikap pesimis dalam diri seseorang. Dilansir dari Berkeley Well Being, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sikap pesimis.

  1. Afirmasi positif

Salah satu cara untuk menjauhkan diri dari pesimisme adalah dengan mengulang-ulang pernyataan positif kepada diri sendiri. Cobalah tuliskan beberapa afirmasi positif sederhana di suatu tempat yang mudah dijangkau dan ulangi sesering mungkin.

  1. Berlatihlah bersyukur

Orang yang pesimis cenderung menyimpan pengalaman buruk. Cobalah untuk membalik naskah itu dan tulislah daftar hal-hal baik yang telah terjadi di masa lalu dan semua hal yang Anda hargai. Dan ketika Anda melafalkan afirmasi, katakan juga kepada diri sendiri hal-hal yang Anda syukuri .

  1. Ubah pola pikir Anda. 

Jika Anda mendapati diri Anda mengharapkan hasil yang buruk, cobalah ubah pola pikir Anda. Misalnya, jika Anda berkata kepada diri sendiri, "Saya tidak ingin pergi ke pesta ini karena saya tidak akan menikmatinya," cobalah katakan, "Saya mungkin menikmati atau tidak menikmati pestanya, tetapi saya tidak akan tahu jika saya tidak pergi."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus