Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Asal-Usul Nasi Ulam, Makanan Khas Betawi yang Menjadi Warisan Budaya Tak Benda

Nasi ulam asal Betawi adalah nasi yang dicampur dengan beragam bumbu, rempah, dan diberi daun kemangi atau daun pegangan.

22 Oktober 2023 | 16.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Betawi memiliki beberapa makanan yang khas. Salah satunya nasi ulam. Hidangan yang menjadi warisan budaya tak benda ini adalah nasi yang dicampur dengan beragam bumbu, rempah, dan diberi daun kemangi atau daun pegangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nasi ini biasanya disajikan bersama sayuran, bumbu, dan bermacam lauk pauk. Kenikmatan nasi ulam bertambah ketika disiram oleh serundeng yang dibuat dari kelapa parut. 

Asal-Usul Nasi Ulam 

Terdapat berbagai anggapan terhadap asal-usul nasi ulam. Pertama, beberapa orang meyakini bahwa nasi ulam adalah hidangan yang tercipta dari pengaruh kuliner Tionghoa. Kedua, nasi yang ditaburi dengan serundeng dan kacang berasal dari pengaruh India. Ketiga, semur dan perkedel yang digunakan sebagai pelengkap adalah pengaruh dari Belanda. 

Ulam dalam bahasa Betawi berarti serundeng dari kelapa parut yang diaduk dengan nasi putih. Serundeng yang tercampur dengan nasi akan menciptakan rasa gurih dan sedikit pedas. Nasi ulam juga memiliki ciri khas, seperti masakan betawi lainnya. Masakan ini menggunakan ebi. 

Hidangan yang cocok untuk sarapan ini dianggap sebagai nasi campur khas Betawi. Cocok menjadi menu sarapan karena memiliki isi yang padat di setiap porsinya. Ketika membuat nasi ulam, masyarakat asli Betawi biasanya menyediakan porsi yang banyak untuk disimpan. Lalu, di kampung melayu dan sekitarnya, nasi ulam sering hadir dalam acara besar, seperti hajatan. 

Variasi Nasi Ulam

Nasi ulam memiliki dua variasi dalam penyajiannya, yaitu basah dan kering. Nasi ulam basah biasanya disajikan dengan siraman kuah semur tahu dan kentang. Dikutip dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia, makanan wajib yang ada pada nasi ulam basah, yaitu bihun goreng, cumi asin goreng, telur dadar, daun kemangi, dan kacang tanah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbeda dengan variasi basah, nasi ulam kering dihidangkan tanpa siraman kuah. Penyajian variasi ini terdiri dari nasi putih, serundeng kelapa, emping goreng, sambal kacang, dan kemangi. Lauk yang wajib ada dalam nasi ulam kering, yaitu empal goreng, dendeng manis, perkedel, semur,  tempe goreng, dan pepes bumbu rujak.

Walaupun nasi ulam memiliki dua variasi yang dapat dipilih sesuai selera, hidangan ini belum tentu diketahui oleh semua orang. Nyatanya, tidak semua wilayah Betawi mengenal nasi ulam. Contohnya, nasi ulam versi basah hanya dikenal di masyarakat Cina Benteng, Tanjung Priok, Kemayoran, dan Matraman. 

Nurhadi

Nurhadi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus