Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Atasi Limbah Tekstil dengan Program Daur Ulang Pakaian

industri pakaian Indonesia diperkirakan akan menghasilkan 3,9 juta ton limbah tekstil pada 2030.

23 Mei 2024 | 14.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi wanita memilih pakaian. Freepik.com/Arthur Hidden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah sampah tentu tidak akan pernah habis untuk dibahas. Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2021, industri tekstil Indonesia diperkirakan akan menghasilkan 3,9 juta ton limbah tekstil pada 2030. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi masalah sampah ini. Salah satu yang mungkin bisa menjadi solusi adalah dengan mengikuti program daur ulang pakaian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam laman resmi Clothes for Charity, ada beberapa manfaat yang bisa dihasilkan dengan mengutamakan program daur ulang pakaian. Pertama kegiatan itu bisa menjadi wadah berbagai masyarakat serta menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan pakaian layak pakai. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kedua, program itu juga bisa memberikan kesempatan bagi masyarakat menengah ke bawah dalam memperoleh pakaian berkualitas dengan harga murah, atau bahkan gratis. Terakhir, berbagai penjualan barang itu pun bisa dialokasikan untuk endidikan gratis bagi anak marginal yatim dan duafa binaan Yayasan Gemilang Indonesia. 

Vasanta Group merupakan salah satu perusahaan yang menginisiasi program The Renew Threads atau penggunaan ulang pakaian layak pakai. Untuk sementara program ini diikuti oleh seluruh karyawan Vasanta Group dengan mengumpulkan pakaian secara kolektif. Barang - barang tersebut berupa tidak hanya baju, namun juga buku, mainan dan peralatan rumah tangga yang masih layak dan berfungsi dengan baik. 

Program yang sudah berlangsung sejak awal 2023 ini memberikan hasil yang baik. Telah terkumpul sebanyak 100 kilogram pakaian dari berbagai jenis dan ukuran, buku, mainan dan peralatan rumah tangga yang telah diseleksi. "Berbagai barang itu telah disalurkan melalui Clothes for Charity pada 21 Mei 2024 untuk selanjutnya dijual kembali," kata ungkap Nicholas Hum, Group CEO Vasanta Group dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 22 Mei 2024.  slot88

Nicholas mengatakan program yang dilaksanakan timnya diharapkan bisa membantu mengurangi limbah, serta memberi dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mendorong penerapan ekonomi hijau melalui pengelolaan limbah tekstil. "Kami menyadari dampak lingkungan dari limbah tekstil dan ingin menerapkan solusinya yang dimulai dari lingkungan kami. Program ini diimplementasikan secara internal dan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari seluruh karyawan,” kata Nicholas Hum, Group CEO Vasanta Group. 

Clothes for Charity mengapresiasi inisiatif yang dijalankan oleh Vasanta Group. Banyak sekali manfaat dari program ini, mulai dari mengurangi limbah tekstil, hingga mendukung pemberdayaan masyarakat marginal yang membutuhkan. "Kami harap makin banyak lagi perusahaan dan organisasi yang menjalankan inisiatif yang bisa berdampak bagi masyarakat,” Muhammad Nur Aziz, Ketua Yayasan Gemilang Indonesia. 

Selain disalurkan untuk program pendidikan gratis, Clothes for Charity juga sedang menyeimbangkan pengelolaan pakaian yang sudah tidak layak menjadi barang yang bermanfaat melalui program Muslimah Preneur. Program pelatihan yang diperuntukan bagi ibu-ibu rumah tangga membuat kerajinan, seperti keset, tote bag, gamis, dompet, dan lain-lain. Barang daur ulang ini kemudian dijual kembali, keuntungannya diperuntukkan bagi ibu-ibu yang ikut program tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus