Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wanita memang lebih piawai dalam mengatur gaya berpakaian dibanding pria. Sementara kebanyakan laki-laki tidak terlalu memikirkan gaya busana sehingga tanpa sadar melakukan kesalahan saat memadupadankan pakaian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hindustan Times pun merangkum lima kesalahan umum yang sering dilakukan laki-laki saat dalam hal pakaian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengabaikan kecocokan
Karan Singh, pendiri dan CEO di Aristobrat, mengatakan pria sering mengabaikan pentingnya ukuran yang pas, memilih pakaian yang terlalu ketat atau terlalu longgar. Namun, ukuran yang pas dapat membuat perbedaan yang signifikan. Laki-laki yang berpakaian rapi sering dianggap sebagai profesional yang serius dan kesan ini dimulai dengan perhatian terhadap detail. Memilih ukuran yang pas tidak hanya memastikan kenyamanan tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri.
"Banyak pria mengabaikan ukuran saat duduk, yang mengakibatkan celah atau kancing yang menonjol di dada. Selain itu, memilih celana yang pas di pinggang sangat penting karena area ini sering menjadi tantangan. Memilih ukuran pinggang yang pas atau karet pinggang elastis dapat memberikan ukuran yang lebih pas," jelasnya.
Mengabaikan detail
Singh menyarankan busana seharusnya mengangkat kepribadian seseorang, bukan sebaliknya. Salah satu kesalahan umum yang dilakukan pria dalam menata gaya adalah mengabaikan dampak desain.
"Meskipun pola dapat membantu tampil profesional dan serius, penting untuk tidak berlebihan. Selain itu, detail kecil seperti kerutan, tekstur, dan aksesori yang tidak serasi dapat dengan mudah merusak pakaian. Memperhatikan detail ini penting untuk mempertahankan penampilan yang rapi," jelasnya.
Pilih aman
Singh mengatakan banyak pria memilih aman dengan pola biasa seperti garis-garis, kotak-kotak, atau polos yang monoton. Bermain dengan pola dan bereksperimen dengan kombinasi berani dapat menunjukkan kreativitas dan kepbribadian unik. Rangkullah permainan warna dengan desain yang mencolok, yang dapat menyuntikkan keceriaan dan gaya ke dalam penampilan.
Warna yang tidak cocok
Aspek busana pria yang sering terabaikan adalah koordinasi warna. Anil Sancheti, mitra di Mysore Saree Udyog, menegaskan dalam baju etnik, hal ini menjadi lebih penting karena kombinasi yang salah dapat menciptakan tampilan yang tidak serasi.
"Kesalahan yang sering terjadi adalah memadukan warna-warna mencolok yang saling bertabrakan seperti merah terang dengan hijau neon, yang menghasilkan tampilan yang berlebihan dan kacau. Sebaliknya, pilihlah kontras halus atau warna pelengkap yang menghadirkan keseimbangan," sarannya.
Misalnya, memadukan kemeja kuning sawi dengan celana krem menghasilkan busana yang anggun dan berkelas. Warna-warna tanah seperti coklat, krem, dan hijau lembut sering kali cocok, memberikan keanggunan yang bersahaja pada busana. Untuk menghindari ketidakcocokan warna, pilihlah warna monokromatik atau kontras yang cermat untuk penampilan yang lebih anggun dan kohesif.
Pola yang bertabrakan
Sancheti mengatakan mengenakan pola yang tidak serasi adalah kesalahan gaya umum lain dalam baju etnik pria. Menggabungkan terlalu banyak pola yang berani atau kontras dapat menciptakan penampilan yang kacau dan berantakan. Kuncinya adalah menyeimbangkan pola dengan saksama. Pilih satu desain yang menonjol dan biarkan sisanya tetap sederhana. Pendekatan ini menjaga penampilan tetap elegan dan mencegahnya terasa terlalu ramai.
Mengatasi kesalahan umum dalam berpakaian ini memastikan gaya busana tetap solid dan berkelas. Dengan berfokus pada kecocokan, detail, kreativitas dalam pilihan, koordinasi warna, dan keseimbangan pola, orang dapat meningkatkan kepribadiannya dan meninggalkan kesan kuno.
Pilihan Editor: Tips Padu Padan Baju Anak dari Pemerhati Fashion