Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Awas Anak Terserang Pneumonia, Kenali Gejalanya

Pneumonia bisa menyebabkan kematian pada anak. Kenali gejalany agar bisa segera mendapat penanganan.

26 Februari 2022 | 09.49 WIB

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia menyerang paru-paru, bisa siapa saja, termasuk anak. Bakteri Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenzae tipe B (Hib), dan virus pernapasan sinsitial masuk melalui pernapasan atau terhirup secara tidak sengaja lalu memicu respons imun tubuh dan menyebabkan reaksi peradangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pneumonia membunuh 740.180 anak di bawah usia 5 tahun pada 2019, terhitung 14 persen dari semua kematian anak di bawah 5 tahun dan 22 persen dari semua kematian pada anak berusia 1-5 tahun. Spesialis anak di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Cynthia Centauri, mengungkapkan Indonesia pada 2017 sempat menduduki posisi ketujuh di dunia sebagai negara dengan kasus pneumonia tertinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejumlah hal, antara lain imunitas rendah macam akibat kurang gizi, hunian padat, status ekonomi rendah, penyakit yang menyertai sebelumnya seperti HIV dan campak, polusi udara, asap rokok, dan imunisasi belum lengkap, dikatakan menjadi faktor risiko terkena penyakit ini. Khusus anak yang terkena pneumonia umumnya merasakan gejala dan tanda seperti batuk, sesak yang ditandai dengan napas cepat, adanya tarikan dada, napas cuping hidung, tampak biru, penurunan saturasi oksigen.

Napas cepat pada anak bisa dilakukan melalui pengukuran frekuensi pernapasan dalam satu menit. Gejala lain yang umum timbul yakni pasien sulit makan dan minum, kesadaran menurun yang ditandai dengan lebih banyak tidur atau tampak lemah, demam atau hipotermia, kejang, suara napas tambahan, dan gejala penyerta lain seperti diare, muntah, dan sebagainya. Pemilik gejala ini dapat dirawat di rumah sakit, terutama apabila sudah sulit bernapas atau merintih, ada penurunan saturasi oksigen, sulit makan, atau memiliki penyakit penyerta.

Pada dasarnya pneumonia memiliki derajat seperti penyakit pada umumnya, mulai dari ringan yang ditandai dengan kondisi anak masih aktif, masih bisa makan dan minum, namun napas agak cepat dan demam ringan. Pada kondisi tersebut anak masih dapat dibawa rawat jalan ke dokter.

Sementara itu, derajat yang berat ditandai napas berat, anak sudah tidak dapat makan dan minum, lemas. Apabila kondisi tersebut muncul, segera bawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) terdekat. Menurut Cynthia, hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua apabila anak sudah mengalami kondisi napas tersengal-sengal yakni tidak memberikan makan atau minum untuk menghindari tersedak dan berujung memperberat kondisi anak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus