Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi masyarakat perkotaan, menjemur pakaian di dalam rumah adalah hal biasa karena kapasitas ruang outdoor yang terbatas. Tapi, tahukah Anda bahwa kebiasaan itu bisa merugikan kesehatan? Salah satu efeknya adalah asma.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut National Institute for Health and Care Excellence atau NICE, Inggris, menjemur pakaian di dalam ruangan merupakan salah satu sumber polusi udara di dalam ruangan. Sumber polusi udara dalam ruangan lainnya adalah asap yang muncul ketika memasak, merokok, penggunaan produk pembersih ruangan, lilin, dupa, dan pengharum ruangan.
Ketua komite kesehatan masyarakat NICE, Alan Maryon-Davis, mengatakan bahwa semua orang menyadari dampak buruk polusi udara, tapi tak banyak yang menyadari bahaya polusi di dalam rumah.
"Polutan yang muncul saat memasak dan membersihkan, atau yang timbul dari jamur atau bahan bangunan, semuanya dapat dengan mudah menyebabkan atau memperburuk kondisi pernapasan dan masalah kesehatan lainnya,” kata dia, seperti dikutip Daily Mail Online, Jumat, 28 Juni 2019.
Kebiasaan tersebut bisa membuat udara lembap dan memunculkan jamur. Jika terhirup, hal tersebut bisa menyebabkan masalah pernapasan, mulai dari peradangan, hidung tersumbat, batuk, asma, hingga iritasi tenggorokan dan sesak napas. Efeknya sama dengan kotoran di udara, serat karpet, serbuk sari, dan bulu binatang peliharaan.
Baca juga: Asma Bisa Diatasi tanpa Obat, Coba 4 Makanan Ini
Lalu, bagaimana jika Anda terpaksa melakukannya? Memasak adalah hal hampir tidak b isa ditinggalkan, begitu pun menjemur pakaian di dalam rumah. NICE menyarankan untuk selalu menjaga sirlukasi udara di dalam rumah. Buka jendela dan gunakan exhaust fan saat memasak, menyalakan lilin, menjemur pakaian, atau menyemprotkan pengharum ruangan.
DAILYMAIL.CO.UK | METRO.CO.UK