Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa mineral sunscreen sebenarnya mengandung filter UV kimiawi. Ini merupakan tren yang tersebar di Tiktok. Tapi setelah beberapa laporan lagi, ternyata rumor itu benar. Tabir surya mineral mengandung filter kimia kuat yang disebut butyloctyl salicylate. Tetapi butyloctyl salicylate tidak seburuk yang Anda pikirkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Butyl octylsalicylate adalah bahan sintetis yang membantu meningkatkan estetika dan kinerja produk suncreen," kata ahli kimia kosmetik Ron Robinson. "Ini dilakukan dengan membantu melarutkan dan menstabilkan bahan aktif dalam tabir surya, serta memberikan emolien. Selain itu, juga memiliki kemampuan menyerap UV yang dapat membantu meningkatkan SPF produk lebih banyak lagi."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Itu sebabnya beberapa orang menyebutnya sebagai penguat SPF. Ini membantu menstabilkan sunscreen, meningkatkan tampilan dan nuansanya, dan meningkatkan penyerapan UV-nya. Yang terakhir terjadi dengan menyerap sinar UV dan memulai reaksi kimia, yang kemudian mengubah radiasi UV menjadi panas.
Jika ini semua terdengar sangat familiar ketika berbicara tentang chemical sunscreen sebagai lawan dari filter fisik yang menciptakan penghalang untuk melindungi kulit sensitif di bawahnya, itu karena keduanya sangat mirip. Nyatanya, "butyloctyl salicylate sangat mirip dalam struktur kimia dengan octisalate, suncreen yang disetujui yang bekerja di Amerika Serikat dan banyak negara lain," kata pengembang produk Emily Philen, manajer senior urusan ilmiah Murad.
"Nama resmi untuk octisalate adalah ethylhexyl salicylate, yang seperti namanya adalah sepupu dari butyloctyl salisilat," tulis ahli kimia kosmetik Michelle Wong, di situs Lab Muffin Beauty Science miliknya. Dan bagian salisilat adalah komponen yang benar-benar menyerap sinar UV, yang sama di kedua molekulnya.
Banyak mineral sunscreen mengandung filter kimia ini. Itu bukan hal yang buruk, karena butyloctyl salicylate umumnya dianggap aman. Tapi "Ini bisa dianggap menyesatkan ketika sebuah produk mengklaim sebagai sunscreen 100 persen mineral tetapi mengandung bahan-bahan yang dapat menyerap sinar UV," kata Robinson.
Seperti yang ditulis Wong, butyloctyl salicylate sangat lazim di industri sehingga beberapa merek bahkan mungkin tidak menyadarinya dalam formula mereka. Namun sedikit mengecewakan ketika sebuah merek dengan sengaja salah mengartikan semua filter sunscreen kimia tetapi memasukkannya ke dalam formula mereka. Beberapa filter kimiawi, seperti oxybenzone dan octinoxate, telah dikaitkan dengan masalah kesehatan kulit dan patut dikritik, tetapi tidak semua filter kimiawi pada dasarnya buruk. Sunscreen terbaik adalah yang benar-benar akan Anda kenakan, baik itu formula kimia atau mineral.
Butyloctyl salisilat umumnya dianggap aman. "Panel Pakar tentang Tinjauan Bahan Kosmetik (Panel CIR) menerbitkan penilaian keamanan asam salisilat dan salisilat, menyimpulkan bahwa mereka aman dalam formulasinya," kata Philen.
Satu-satunya hal yang perlu diperhatikan adalah bahan ini adalah salisilat, seperti halnya octisalate. Jadi jika Anda sensitif atau alergi terhadap octisalate, Anda mungkin memiliki masalah yang sama dengan butyloctyl salisilat.
Butyloctyl salicylate bukanlah tanda bahaya. Jika mineral sunscreen Anda memilikinya, itu sangat bagus. Ini menjadi masalah etika ketika merek membuang filter kimia tanpa mengetahui bahwa mereka sebenarnya mengandung bahan yang secara struktural mirip dengan octisalate. Namun, jika Anda ingin menghindarinya karena beberapa alasan seperti sensitif sebaiknya menghindari suncreen tanpa adanya bahan butyloctyl salisilat.
DWI NUR AZIZAH I MIND BODY GREEN
Pilihan editor: Bahayakah Bahan Kimia dalam Chemical Sunscreen?