Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Formaldehida adalah bahan kimia yang ditemukan pada produk pelurus rambut dan diklaim berisiko pada kesehatan manusia. Setelah sekian lama dilakukan penelitian pada keamanan bahan kimia yang digunakan di banyak industri ini, dari tekstil sampai konstruksi, pihak berwenang mengingatkan zat tersebut bisa meningkatkan risiko kanker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para pakar sudah lama mengkhawatirkan adanya bahan kimia tersebut pada produk pelurus rambut. Zat seperti formaldehida, formalin, dan metilen glikol bisa meluruskan rambut dengan cara bereaksi dengan keratin, protein yang membantu pertumbuhan rambut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika panas diaplikasikan sebagai bagian penataan rambut, seperti mengeringkan dan meluruskan, emisi gas formaldehida pun menyebar ke udara. Gas tanpa warna ini kemudian terhirup dan menyebabkan iritasi mata dan pernapasan, serta yang terburuk meningkatkan risiko kanker kepala dan leher dalam jangka panjang. Risiko ini semakin besar jika area di salon, seperti kamar mandi dan bilik perawatan, memiliki ventilasi buruk.
"Menghirup formaldehida untuk periode yang lama bisa menurunkan fungsi paru-paru dan meningkatkan risiko asma serta kondisi terkait alergi, juga kanker," jelas Agensi Perlindungan Lingkungan (EPA) Amerika Serikat, dikutip dari Daily Mail.
Risiko kanker rahim dan payudara
Meski EPA tak menyebut jenis produk-produk perawatan rambut secara spesifik, BPOM Amerika Serikat (FDA) sebelumnya telah menyebut kaitan produk-produk pelurus rambut dan paparan formaldehida. EPA menyebutkan bahaya paparan formaldehida pada lingkungan, termasuk busa kasur, furnitur, dan mainan. Gas bisa dilepaskan objek-objek tersebut dan orang pun berisiko terpapar bahan kimia tersebut.
Mereka juga menyebut risiko orang yang bekerja dengan menggunakan produk-produk yang mengandung bahan kimia tersebut tanpa peralatan pelindung yang layak. Badan keamanan kesehatan Inggris menyatakan formaldehida adalah bahan kimia penyebab kanker dan bukti menunjukkan paparannya bisa menyebabkan tumor hidung dan bahkan kanker darah leukemia.
Namun, mereka menambahkan, "Paparan dalam kadar rendah dari penggunaan yang benar produk-produk yang mengandung formaldehida tak terlalu berdampak pada masalah kesehatan."
Beberapa penelitian juga telah mengaitkan paparan formaldehida dengan kenaikan risiko kanker rahim dan payudara hingga 150 persen. Sejumlah negara di Eropa telah memperketat penggunaan dan jumlah kandungan formaldehida pada produk-produk perawatan rambut.