Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Herpes termasuk infeksi virus yang ditularkan melalui kontak kulit, ada dua jenis yang paling umum, virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) dan tipe 2 (HSV-2), menyebabkan herpes mulut dan infeksi herpes genital.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profesional Kesehatan Masyarakat Katie Wilkinson dalam laman verywellhealth, menulis setiap jenis biasanya menyebabkan infeksi virus pada bagian tubuh tertentu, ada kemungkinan menginfeksi mulut, alat kelamin, atau area anus. Keduanya memberikan dampak infeksi kronis jangka seumur hidup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Mengenal Herpes Zoster, 3 Risiko Seseorang Kena Cacar Ular
Pengertian HSV-1 dan HSV-2
HSV-1 biasanya menimbulkan infeksi herpes oral, tetapi menyebabkan gejala pada area genital, karena saat di area tersebut virus ditularkan. Sedangkan, HSV-2 memiliki gejala pada area genital dan anus, ini menyebabkan infeksi di dalam atau di sekitar mulut.
Banyak orang terpapar HSV-1 saat masih anak-anak, seringkali antara usia 6 bulan dan 3 tahun. Perempuan saat melahirkan, memiliki banyak pasangan seksual, berhubungan seks untuk pertama kalinya di usia muda, dan pernah mengalami infeksi menular seksual cenderung mengidap herpes genital.
Memiliki HSV-2 kemungkinan besar meningkatkan risiko tertular infeksi HIV, sebab lesi herpes genital membuat HIV masuk ke dalam tubuh dengan lebih mudah. Orang yang memiliki HIV dan HSV-2 berisiko lebih tinggi menularkan jumlah HIV kepada orang lain.
Jika seseorang mengalami gejala, mereka cenderung datang dan pergi. Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat, kekambuhan herpes genital lebih sering terjadi pada HSV-2 dibandingkan dengan HSV-1. Profesor Emeritus Kedokteran Hunter Handsfield, MD menyatakan virus herpes bersifat laten tetapi tidak pernah sepenuhnya diberantas oleh sistem kekebalan tubuh.
Cara Membedakan HSV-1 dan HSV-2
Gejala herpes genital termasuk luka benjolan merah kecil atau lepuhan putih, bisul, dan keropeng, menurut situs health. Wabah awal disertai demam, pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan, sakit kepala, dan nyeri otot.
Gejala herpes oral meliputi luka berisi cairan di bibir, di dalam mulut, dan di belakang tenggorokan. Apalagi, kelenjar getah bening di leher juga bisa membengkak.
“Cara untuk mengetahui bahwa itu herpes dan jenisnya, dengan menguji pada saat lesi aktif dengan tes PC,” kata Dr Handsfield. Tes amplifikasi asam nukleat seperti tes PCR dilakukan dan dapat melibatkan pengumpulan sel atau cairan dari infeksi herpes aktif, yang berarti ada luka atau lesi herpes.
Terlepas, dari jenis apa yang menyerang, paling penting untuk mengetahui apakah Anda menderita herpes genital. Setelah mengetahui diagnosis, Anda dapat mengambil langkah-langkah menuju pencegahan dan pengobatan.
BALQIS PRIMASARI
Baca juga: 10 Fakta Herpes Zoster yang Perlu Diketahui
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.