Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ikan adalah salah satu hewan air yang banyak di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Memakan ikan memiliki banyak manfaat seperti dapat mencegah hipertensi, meningkatkan kepintaran hingga mencegah penyakit jantung. Namun, perlu diketahui mengonsumsi ikan mentah dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Mengutip dari jurnal berjudul “Konsumsi Ikan dan Potensi Anisakis, Aspek Komunikasi Kesehatan Masyarakat Suatu Program Pemerintahan”, tertulis bahwa ikan juga memiliki dampak negatif, salah satunya adalah zoonosis, akibat penyakit ikan dapat menginfeksi manusia yang mengonsumsinya.
Baca : Kiat Mengolah Ikan Mentah Layak Santap, Ada Apa dengan Wasabi ?
Salah satu zoonosis ikan yang dapat menginfeksi manusia adalah anisakiasis, suatu infeksi zoonosis parasitik akibat cacing Anisakis spp. Cacing ini memiliki ciri berupa tekstur yang halus, berwarna putih, berukuran 8 - 20 milimeter, dan ditemukan bergerak dalam perut ikan.
Gejala klinis yang ditimbulkan dari mengonsumsi ikan yang terinfeksi cacing Anisakis spp adalah muncul berbagai reaksi alergi baik ringan hingga berat, bahkan pada beberapa kasus dapat menimbulkan gangguan pencernaan.
Beberapa jenis ikan yang dapat menjadi inang dari cacing ini diantaranya adalah ikan tongkol, ikan cakalang, ikan kerapu, ikan layur, ikan bentong, ikan kakap, ikan laying, ikan bawal dan masih banyak lainnya.
Dilansir dari situs kkp.go.id, guna pencegahaan potensi zoonosis ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah zoonosis. Yaitu, menyimpan ikan dalam suhu minus 20 derajat celcius selama 60 jam.
Untuk mencegahnya, bisa dimilai dari memilih ikan yang benar. Saat membeli, pilih ikan segar dengan ciri mata jernih, tidak berbau busuk, dan insang ikan yang masih berwarna merah. Tak hanya itu, ikan yang akan diolah harus dibersihkan dan dibuang jeroannya dan saat memasak ikan pastikan ikan benar – benar matang.
MELINDA KUSUMA NINGRUM
Baca : 6 Jenis Ikan Aman Dimakan Mentah, Salah Satunya Pasti Salmon
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini