Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Udara yang tercemar limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ternyata dapat membahayakan kesehatan. Padahal, secara tak sengaja, manusia umumnya menghirup udara yang mengandung polutan limbah B3 ini. Lalu, apa bahaya polusi udara oleh limbah B3 ini?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip laman dlh.bulelengkab.go.id, limbah B3 bukan hanya dihasilkan dari kegiatan industri. Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan limbah yang menyebabkan pencemaran udara ini. Beberapa contoh limbah B3 rumah tangga domestik di antaranya bekas pengharum ruangan, pemutih pakaian, pembersih bahan rumah tangga, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, serta batu baterai, dan lainnya.
Bahayanya Limbah B3
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau U.S. Environmental Protection Agency (USEPA), udara yang mengandung polutan limbah B3 diduga menyebabkan kanker atau efek kesehatan serius lainnya. Seperti efek reproduksi atau cacat lahir, maupun efek lingkungan yang merugikan. World Health Organization atau WHO melaporkan, polusi udara dari limbah B3 rumah tangga membunuh 4 juta orang per tahun dan cenderung mempengaruhi negara-negara di Afrika dan Asia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan WHO mengungkapkan wanita dan anak-anak, yang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, paling terpengaruh oleh polusi limbah B3. Di seluruh dunia, sebanyak 14 persen anak-anak berusia 5 hingga 18 tahun menderita asma akibat polusi udara. Bahkan, setiap tahunnya setengah juta anak di bawah 5 tahun meninggal karena penyakit pernapasan akibat polutan limbah B3 tersebut.
Hasil penelitian WHO juga mendukung klaim USEPA terkait polusi limbah B3 mempengaruhi ibu hamil dan serta pertumbuhan janin. Ibu hamil yang terpapar polusi udara dapat mempengaruhi pertumbuhan otak janin. Polusi udara juga terkait dengan gangguan kognitif pada anak-anak dan orang dewasa. Selain itu, polusi udara juga menyebabkan kanker pada anak-anak.
Adapun limbah B3 yang sering dihirup tanpa sengaja yaitu Benzena dalam bensin, Perchloroethylene yang dipancarkan dari beberapa fasilitas dry cleaning, serta Metilen klorida yang digunakan sebagai pelarut dan pengelupas cat oleh sejumlah industri. Selain itu, limbah b3 lain yang kemungkinan mencemari udara yaitu dioksin, asbes, toluena, dan logam seperti kadmium, merkuri, kromium, dan senyawa timbal.
Polusi udara sulit untuk dihindari, tidak peduli seberapa kaya area tempat Anda tinggal. Itu ada di sekitar kita. Polutan mikroskopis di udara dapat menyelinap melewati pertahanan tubuh kita, menembus jauh ke dalam sistem pernapasan dan peredaran darah kita, merusak paru-paru, jantung, dan otak kita.
Polusi udara sulit untuk dihindari karena berukuran partikulat, atau sangat halus. Polutan berukuran mikroskopis ini menyelinap melewati pertahanan tubuh, menembus jauh ke dalam sistem pernapasan dan peredaran darah, merusak paru-paru, jantung, dan otak. Polutan yang masuk ke dalam tubuh biasanya berdiameter mulai dari atau kurang dari 10 mikron (PM10).
Polutan yang paling berbahaya adalah yang berukuran 2,5 mikron atau kurang, (PM2.5). PM2.5 dapat menembus sawar paru-paru dan memasuki sistem darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, pernapasan, serta kanker paru-paru. Lalu bagaimana kategori udara sehat yang masih aman dari polusi limbah B3? Menurut pedoman WHO, tingkat keamanan polutan berdiameter PM2.5 adalah maksimum rata-rata tahunan adalah 10 gram per meter kubik.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.