Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Bahaya Perut Buncit, Waspadai 6 Penyakit Serius Bersarang Di Sana

Banyak keluhan kesehatan yang berhubungan dengan perut buncit. Berdasarkan banyak penelitian perut buncit menjadi sarang penyakit berbahaya.

2 April 2021 | 14.31 WIB

Ilustrasi perut buncit. Foxnews.com
Perbesar
Ilustrasi perut buncit. Foxnews.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak keluhan kesehatan yang berhubungan dengan perut buncit, jika Anda tidak menyadari bahwa perut Anda sudah memasuki kategori buncit, cobalah lakukan pemeriksaan secara pribadi. Menurut WHO, perut orang Asia dikategorikan buncit apabila ukuran lingkar perut atau pinggang mencapai 90 cm untuk pria dan wanita 80 cm, kurang dari itu berarti perut Anda masih dikategorikan sebagai perut yang ideal. Namun jika lebih, waspadalah, sebab perut Anda boleh dibilang buncit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perut buncit disebabkan oleh lemak yang menumpuk baik di dalam kulit maupun di bagian dalam kulit, tumpukan lemak ini bisa menyebabkan berbagai macam masalah penyakit yang berbahasa jika diabaikan. Berikut sejumlah penyakit yang berkaitan dengan perut buncit dilansir dari berbagai sumber.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Jantung Koroner dan stroke

Lemak yang menumpuk dalam perut dapat membahayakan jantung apabila sudah menyebar dan menyumbat pembuluh darah, lemak tersebut aktif memproduksi sel sitokin, sel tumor necrosis factor dan interleukin 6 yang dapat meningkatkan risiko penyakit dan pembuluh darah. Selain itu, tingginya lemak viseral atau lemak dalam perut juga berhubungan dengan tingginya kolesterol LDL (lemak jahat) di dalam tubuh. Kolesterol LDL yang menyumbat bagian pembuluh darah di otak yang berakibat stroke.

2. Darah tinggi

Penyumbatan pembuluh darah akibat lemak yang berlebih juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Secara teori, mekanisme itu disebabkan oleh penumpukan cairan serta pengaktifan sistem saraf simpatis serta sistem renin-angiosten-aldisteron yang memiliki kaitan dengan tekanan darah.

Perut buncit bisa meningkatkan tekanan darah dengan cepat. Dilansir dari American College of Cardiology, bahwa seseorang dengan perut buncit memiliki risiko terjadinya tekanan darah tinggi lebih besar 22 persen dibandingkan dengan yang tidak memiliki perut buncit.

3. Diabetes

Produksi sel sitokin oleh lemak juga berakibat negatif bagi meningkatkannya resistensi insulin yang berakibat mengganggu proses metabolisme gula. Akibatnya insulin tidak dapat bekerja memasukkan gula ke dalam sel sehingga kadar gula dalam tubuh meningkat, yang artinya Anda terkena diabetes.

Tumpukan lemak dalam perut menghasilkan retinol-binding, yaitu protein yang dapat meningkatkan resistensi insulin. Sehingga, seseorang dengan perut buncit memiliki risiko bisa mengalami diabetes melitus yang lebih tinggi.

4. Kompilasi hati

Hati ibarat mesin yang memproses lemak, apabila terdapat lemak berlebihan di sekitar hati, organ vital tersebut akan kewalahan untuk memproses lemak yang berakibat pada perlemakan hati atau fatty liver, kondisi di mana terdapat penumpukan lemak berlebih dalam hati. Sel sitokin yang diproduksi lemak di sekitar hati juga mengganggu aktivitas hati sehingga jika dibiarkan akan menyebabkan sakit hati atau penyakit hati.

5. Demensia

Penumpukan lemak dalam perut buncit ternyata juga berdampak pada fungsi kognitif otak, berdasarkan penelitian lemak dalam perut buncit dapat menyebabkan degenerasi saraf yang mempengaruhi struktur otak dan dapat menyebabkan penyakit pikun seperti alzheimer.

6. Kanker

Beberapa penelitian menunjukkan hasil bahwa, orang dengan perut buncit lebih berisiko mengalami penyakit kanker, hal tersebut tidak lain karena ulah sel sitokin. Salah satunya kanker payudara, sebuah studi menunjukkan bahwa risiko kanker payudara meningkatkan sampai 30 persen pada wanita yang mengalami kenaikan ukuran lingkar pinggang pada umur 25 sampai setelah menopause.

Para peneliti juga mengungkapkan bahwa lemak dalam perut menghasilkan fibroblast growth factor-2 (FG2) dengan kadar lebih banyak dibandingkan dengan lemak subkutan. Zat FG2 ini akan mendorong sel-sel tubuh normal berubah menjadi sel kanker. Karena itu, lemak dalam perut yang menyebabkan perut buncit dianggap sebagai jenis lemak yang paling berbahaya.

HENDRIKKHOIRULMUHID

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus