Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Habbatussauda atau jintan hitam (black seed), merupakan rempah-rempah dan tanaman obat yang berbentuk butiran biji berwarna hitam. Habbatussauda sudah digunakan sejak ribuan tahun lalu di India, Pakistan, dan Timur Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanaman dengan nama latin Nigella sativa ini terkenal sebagai tanaman penyembuh segala macam penyakit. Minyak jintan hitam diekstrak dari biji N. sativa dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama lebih dari 2.000 tahun karena banyak manfaat terapeutiknya, seperti untuk pengobatan asma dan membantu penurunan berat badan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika dioleskan, maka minyak habbatussauda juga memberi manfaat pada kulit dan rambut. Minyak jintan hitam memiliki sejarah penggunaan yang panjang sejak lebih dari 2000 tahun. Bahan alami ini dapat digunakan oleh beberapa orang untuk pengobatan asma, diabetes, hipertensi, penurunan berat badan, dan kondisi lainnya.
Akan tetapi, bukan berarti tanaman herbal ini cocok untuk semua orang, ada juga efek samping habbatussauda yang perlu diwaspadai. Biasanya akan ada reaksi setelah minum habbatussauda, dan jika reaksinya cukup parah, maka sebaiknya konsumsi habbatussauda dihentikan terlebih dahulu atau segera konsultasi dengan dokter.
Efek samping habbatussauda
- Mual
Menurut penelitian dari Journal of Pharmacopuncture, mengonsumsi 1 sendok teh (5 mL) minyak habbatussauda per hari selama 8 minggu dapat menyebabkan mual dan kembung bagi beberapa partisipan. Jika mual dan kembung berlanjut setelah mengonsumsi habbatussauda, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
- Bahaya untuk ginjal
Menurut laporan di Journal of Integrative Medicine, seorang wanita dengan diabetes tipe 2 dirawat di rumah sakit karena gagal ginjal akut. Diketahui, sebelumnya ia mengonsumsi 2-2,5 gram kapsul habbatussauda setiap hari selama 6 hari.
Akan tetapi, belum ada penelitian yang menunjukkan efek negatif habbatussauda terhadap kesehatan ginjal. Faktanya, beberapa penelitian justru menunjukkan minyak jintan hitam memiliki efek perlindungan pada fungsi ginjal.
- Membahayakan kehamilan
Ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi minyak habbatussauda. Penelitian yang dilakukan pada hewan menemukan, minyak habbatussauda bisa memperlambat kontraksi rahim jika dipakai dalam jumlah besar. Jika sedang hamil, pastikan untuk berkonsultasi pada dokter untuk mencegah risiko penyakit pada janin dan tubuh.
Cara aman mengonsumsi habbatussauda
Sebagai suplemen, habbatussauda biasa dikonsumsi dalam bentuk pil atau cairan. Minyak habbatussauda juga bisa digunakan secara topikal pada kulit dan rambut.
Jika membeli minyak habbatusauda dalam bentuk cair, disarankan untuk memilih produk berkualitas tinggi yang tidak mengandung bahan tambahan agar tidak ada reaksi setelah minum habbatussauda ini.
Habbatussauda memiliki rasa yang kuat, yakni sedikit pahit dan pedas sehingga ia sering dibandingkan dengan jintan atau oregano. Akibatnya, jika mengonsumsi minyak jintan hitam sebagai cairan, perlu dicampur dengan bahan lain yang memiliki rasa kuat, seperti madu atau jus lemon.
Penting juga untuk diingat, semua suplemen makanan tidak akan bekerja seperti obat atau menyembuhkan penyakit tertentu atau untuk meringankan gejala penyakit. Selain itu, saat ini belumada cukup bukti untuk menetapkan dosis yang direkomendasikan.
Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya, agar menghindari risiko dari efek samping habbatussauda yang dapat merugikan kesehatan.
M. RIZQI AKBAR
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.