Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Benarkah Air Tebu Berubah Jadi Racun Setelah Disimpan Lama? Begini Penjelasannya

Air tebu adalah cairan kaya akan gula, yang merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.

12 Juni 2024 | 07.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi air tebu (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Air tebu memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Meskipun begitu, penyimpanannya memerlukan perhatian khusus untuk mencegah kerusakan dan potensi bahaya kesehatan. Ada beberapa faktor utama yang harus diperhatikan dalam penyimpanan air tebu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Air tebu adalah minuman kaya gula yang sangat rentan terhadap kontaminasi mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Jika air tebu disimpan terlalu lama pada suhu ruang atau tanpa pendinginan yang memadai, mikroorganisme ini dapat berkembang biak dengan cepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mikroorganisme tersebut menyebabkan pembusukan dan potensi keracunan makanan. Konsumsi air tebu yang terkontaminasi dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.

Jika air tebu disimpan dalam kondisi yang memungkinkan fermentasi, seperti pada suhu hangat, gula dalam air tebu dapat diubah menjadi alkohol oleh ragi alami. Proses fermentasi ini tidak hanya mengubah rasa dan aroma air tebu, tetapi juga komposisi kimiawinya. Meskipun tidak selalu berbahaya, hasil fermentasi mungkin tidak cocok untuk dikonsumsi sebagai minuman segar.

Dengan penyimpanan yang lama, air tebu dapat mengalami perubahan rasa dan kualitas. Proses oksidasi dan aktivitas enzimatik dapat menyebabkan penurunan rasa manis dan kesegaran, sehingga air tebu mungkin menjadi kurang enak diminum dan kehilangan beberapa nutrisi yang bermanfaat.

Cara Terbaik Menyimpan Air Tebu

Untuk menjaga kualitas dan keamanan air tebu, penting untuk mengikuti beberapa langkah penyimpanan yang tepat berikut ini:

1. Pendinginan

Air tebu sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin segera setelah diperas. Suhu rendah akan memperlambat pertumbuhan mikroorganisme dan proses fermentasi, sehingga air tebu dapat bertahan lebih lama dan tetap segar.


2. Wadah Penyimpanan

Gunakan wadah penyimpanan yang bersih dan tertutup rapat untuk menghindari kontaminasi dari udara dan lingkungan sekitar. Wadah kaca atau plastik yang aman untuk makanan adalah pilihan yang baik.

3. Konsumsi Cepat

Sebaiknya air tebu dikonsumsi dalam waktu 1-2 hari setelah diperas untuk memastikan kesegaran dan keamanan. Semakin cepat dikonsumsi, semakin kecil kemungkinan terjadinya kontaminasi mikroba dan fermentasi.

4. Higiene

Pastikan semua peralatan yang digunakan untuk memeras dan menyimpan air tebu bersih dan bebas dari kontaminasi. Cuci tangan dan peralatan dengan air bersih sebelum digunakan.

WEBMD

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus