Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Benarkah Konsumsi Telur Bisa Sebabkan Bisul?

Ungkapan konsumsi telur menyebabkan bisul sudah sering terdengar di masyarakat umum. Lantas, apakah pernyataan ini benar?

14 Desember 2021 | 15.12 WIB

Ilustrasi telur rebus (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi telur rebus (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah mendengar ungkapan bahwa mengkonsumsi telur bisa menyebabkan bisul?Ungkapan tersebut mungkin sudah tidak asing lagi di telinga sebagian orang. Lantas, apakah benar begitu?

Melansir dari kominfo.go.id, pernyataan mengenai konsumsi telur dapat menimbulkan bisul pada tubuh tidaklah benar. Penyakit bisul merupakan gangguan kulit yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus pada kulit. Selain di kulit, bakteri ini juga dapat ditemukan di hidung dan tenggorokan.

Pada kulit, bisul terjadi di bagian folikel atau kelenjar minyak di bawah kulit sehingga mengakibatkan infeksi kulit. Luka menjadi salah satu pintu masuknya bakteri penyebab bisul ke dalam kulit. Secara otomatis, sistem kekebalan di dalam tubuh akan melakukan perlawanan ketika infeksi bisulan ini terjadi.  Peradangan atau bengkak pada kulit dengan kandungan nanah atau pus di dalamnya merupakan bentuk reaksi inflamasi tubuh.

Melansir dari disnakeswan.lebakkab.go.id, warna nanah yang kuning pada bisul yang sekilas mirip dengan kuning telur kemungkinan menjadi alasan orang tua menakut-nakuti anak-anak dengan mengatakan konsumsi banyak telur dapat menyebabkan bisulan.

Meskipun demikian, penyakit bisul bisa terjadi karena beberapa faktor, salah satunya faktor makanan. Apabila seseorang menderita bisul setelah mengkonsumsi telur, bisa jadi orang itu alergi terhadap telur. Kondisi ini terjadi sebab tubuh seseorang menerima telur sebagai suatu ‘bakteri’ yang membahayakan sehingga tubuh merespons berupa bisul.

Penyakit benjolan ini bisa menyerang siapa saja tetapi anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan mengalami bisulan. Hal itu disebabkan anak-anak lebih sering bermain di luar sehingga kulit berinteraksi langsung dengan kotoran atau kuman penyebab bisul.

Secara tidak sengaja, kuman tersebut masuk ke dalam kulit ketika anak-anak menggaruk tubuh dengan tangan yang tidak bersih. Dengan demikian, pernyataan konsumsi telur menyebabkan bisul tidak benar. 

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus