Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Benarkah Makan Ampas Kelapa Sebabkan Gatal Cacing Kremi?

Infeksi Cacing Kremi merupakan salah satu gangguan yang menyerang usus, dan banyak diderita anak-anak. APakah karena makan ampas kelapa?

27 September 2021 | 17.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Ampas Kelapa. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Salah kaprah jika mengasumsikan penyebab cacing kremi adalah karena mengkonsumsi atau memakan ampas kelapa, seperti yang dipercaya sebagian masyarakat.

salah satu penyakit yang menimpa usus adalah infeksi cacing kremi atau dalam bahasa latin disebut enterobiasis. Umumnya, penyakit ini terjadi pada anak-anak. Gejala umum gangguan ini adalah rasa gatal pada anus yang menganggu bagi para penderitanya. Meskipun demikian, infeksi cacing kremi dapat diatasi dengan mudah.

Melansir dari laman webmd.com, seperti namanya, penyakit ini disebabkan oleh cacing kremi yang mempunyai bentuk kecil, tipis, bewarna putih yang dapat hidup di usus besar dan rectum manusia. Memiliki panjangan seperempat inci, cacing kremi berkembang biak saat penderitanya tertidur. Saat meninggalkan usus besar, cacing kremi betina melewati usus dan meninggalkan telur-telurnya di kulit sekitar anus.Telur-telur ini yang menyebabkan rasa gatal pada daerah sekitar anus.

Secara umum, infeksi cacing kremi tertinggi diderita oleh anak-anak usia sekolah dan prasekolah. Mengutip laman health.ny.gov, sebelumnya, penderita menggaruk daerah anus dengan tangan yang tidak higienis, misalnya pasca bermain dengan pasir atau tanag. Saat menggaruk, telur-telur cacing kremi masuk melalui kuku-kuku jari. Di samping itu, telur-telur tadi dapat terhidup dari udara atau terselip ke makanan dan ditelan. Setidaknya, cacing kremi dapat bertahan selama dua minggu, baik menempel di pakaian, tempat tidur, maupun benda lain.

Dilansir dari laman healthline.com, telur-telur cacing kremi yang berhasil masuk ke dalam tubuh kemudian mengalami perkembangbiakan. Telur-tlur tersebut menetas pada anus kemudian menjadi cacing kecil yang bergerak melalui rektrum menuju usus bagian bawah. Selama dua sampai enam minggu di bawah anus, mereka tumbuh menjadi cacing dewasa . Proses tersebut terus berlangsung selama ada cacing dan telur kremi di dalam tubuh.

Sebagaimana dijelaskan dalam laman kidshealth.org, cara terbaik untuk mencegah infeksi cacing kremi adalag dengan menjaga kebersihan tubuh. Rajin-rajinlah mencuci tangan menggunakan sabun dan air hangat, baik itu sebelum makan, setelah bermain di luar, maupun setelah menggunakan toilet. Selain itu, perhatikan kondisi kuku agar tetap bersih dan pendek. Jangan menggaruk bagian bawah anus atau menggigit kuku.

Telur cacing kremi mudah menempel pada pakaian, pastikan untuk mengganti pakaian setiap hari dan bersih. Sementara itu,  untuk mengobati infeksi cacing kremi, penderita dapat mengonsumsi obat cacing atau krim sebagai Pereda gatal pada sekitar kulit anus.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Mengenal Cacing Kremi yang Bikin Dubur Terasa Gatal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus