Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Benarkah Makan Buah Durian dapat Meningkatkan Kolesterol

Banyak orang beranggapan makan buah durian bakal meningkatkan kolesterol. Betulkah?

17 Februari 2025 | 15.51 WIB

Ilustrasi foto Durian.[CNN]
Perbesar
Ilustrasi foto Durian.[CNN]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Buah durian memiliki nama ilmiah durio zibethinus. Buah ini populer di wilayah Asia Tenggara karena memiliki rasa yang khas dan aroma yang cukup tajam sehingga sebagian orang tidak menyukainya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Saat mengkonsumsi buah durian, Anda mungkin khawatir buah ini mengandung kolesterol tinggi dan berbahaya unutk dikonsumsi. Benarkah demikian?

Menurut guru besar bidang gizi masyarakat dan sumberdaya keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, durian merupakan makanan nabati yang tidak mengandung kolesterol.

“Durian tidak mengandung kolesterol karena durian pangan nabati. Yang mengandung kolesterol adalah pangan hewani,” kata Ali, Senin, 26 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurutnya, durian sama dengan buah lain dan termasuk jenis makanan nabati. Selain rasanya enak, buah dengan nama ilmiah Durio ini justru kaya lemak sehingga bisa memberikan energi yang signifikan untuk asupan gizi harian. Namun, Ali menegaskan untuk berhati-hati mengonsumsi durian, terlebih pada yang kelebihan berat badan.

Durian merupakan salah satu buah paling kaya nutrisi di muka Bumi. Satu gelas durian atau sekitar 243 gram, mengandung 80 persen vitamin C. Buah ini juga kaya akan magnesium, vitamin B, tembaga, folat, dan mangan.

Berbanding terbalik dengan mitos yang beredar, pada kenyataannya raja buah ini tidak memiliki kandungan kolesterol. Sebaliknya, durian justru memiliki sifat antilipidemik yang dapat membantu mengontrol kadar kolesterol serta lemak jahat dalam darah. 

Dengan begitu, buah ini dapat mengurangi risiko aterosklerosis atau penumpukan plak pada dinding arteri bahkan pengerasan pembuluh darah. Buah ini juga kaya akan antosianin, zat fenol, flavonoid, karotenoid yang menjadikannya sebagai antioksidan.

Dari sejumlah penelitian, durian diyakini dapat mengurangi risiko kanker karena memiliki kandungan antioksidan yang dapat menetralkan radikal bebas penyebab kanker. Indeks glikemiknya juga rendah dibandingkan buah tropis lainnya.

Selain itu, Dalam 100 gram buah durian mampu mencukupi kebutuhan karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh sebesar 21 persen. Sehingga buah durian dapat menambah energi tubuh secara instan, ketika aktivitas relatif padat serta menguras tenaga dan pikiran.

Buah durian juga mengandung vitamin B6 yang memiliki peran untuk memproduksi serotonin. Dengan meningkatnya serotonin dalam tubuh, maka dapat terhindar dari penyakit gangguan mental seperti depresi.

Tak hanya buahnya, kulit buah durian mengandung senyawa yang memiliki sifat antibakteri. Dalam sebuah penelitian disebutkan, kulit durian dapat digunakan sebagai antijamur karena memiliki kandungan senyawa fenolik, flavonoid, saponin, dan tanin.

Meski kaya akan nutrisi, mengonsumsi durian tidak boleh berlebihan karena durian juga mengandung kalori tinggi. Dalam 243 gram durian, kandungan kalorinya mencapai  357.

Selain itu, penderita asam urat juga harus berpikir dua kali jika ingin makan buah berduri ini karena ada kandungan seperti alkohol yang membuat penyakit asam urat jadi mudah kambuh. 

Ada pun mengkonsumsi durian cukup 1/6 dari porsi piring makan atau 1/2 jumlah sayur yang dimakan. Mengonsumsi sayur dan buah yang bervariasi tetap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian.


Ni Made Sukmasari turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus