Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Benarkah Pria Botak Rentan Terjangkit Kanker Prostat?

Sebuah penelitian mengungkap para pria yang mengalami kebotakan mungkin berisiko terkena kanker prostat.

26 April 2019 | 15.50 WIB

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Di usia tertentu, ada kecenderungan para pria mengalami kebotakan. Dan para pria yang mengalami kebotakan disebut berisiko terkena kanker prostat.

BacaAwas, Bahaya Ikat Pinggang Ketat pada Kanker Tenggorokan

Meski alasannya tidak jelas, para peneliti berpikir itu dapat dihubungkan ke tingkat yang lebih tinggi dari kadar testosteron, hormon yang dapat memicu perkembangan sel kanker, serta dapat menghambat pertumbuhan rambut.

Dr Neil Fleshner, yang memimpin penelitian di University of Toronto, mengatakan meskipun temuan ini perlu direplikasi dalam penelitian lebih lanjut, tetapi bisa menjadi alarm untuk pria dengan rambut tipis.

"Para pria botak harus menyadari mereka berisiko dan biopsi secepatnya akan lebih baik," katanya seperti yang dilansir dari Daily Mail pada 24 Februari 2019.

Hampir 32.000 kasus kanker prostat yang didiagnosis setiap tahun di Inggris dan 10.000 orang meninggal karenanya. Hal ini setara dengan lebih dari satu pasien meninggal setiap satu jam.

Para peneliti mempelajari kasus 214 laki-laki berusia antara 59 dan 70 yang telah dirujuk untuk biopsi karena kadar prostate specific antigen (PSA) meningkat, yaitu penanda dalam darah yang menunjukkan peningkatan resiko kanker.

Kebotakan dinilai pada skala empat poin, mulai dari rambut rontok sedikit di bagian depan kulit kepala, hingga kerontokan besar pada bagian atas dan samping.

Temuan yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Urologi Amerika Serikat di Atlanta, Georgia, ini menunjukkan pola kebotakan pria yang lebih parah bisa jadi penanda tumor.

Hasil studi tahun 2019 ini menunjukkan laki-laki botak juga lebih berisiko mengalami kondisi lain prostat yang disebut benign prostatic hyperplasia atau BPH. Di sinilah prostat menjadi membesar, biasanya sebagai akibat dari proses penuaan sampai menekan pada uretra, saluran yang membawa urin dari kandung kemih keluar tubuh.

BPH yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan ginjal jika sampai mengalami kegagalan buang air kecil. Tingginya kadar testosteron diduga menjadi faktor utama dengan merangsang pertumbuhan abnormal sel-sel prostat. Namun dalam kebotakan, kadar testosteron tinggi memiliki berdampak buruk pada folikel rambut.

Ilmuwan Spanyol menemukan laki-laki botak di usia dua puluhan dan tiga puluhan tahun memiliki volume prostat lebih besar dan aliran urin berkurang atau setara dengan dua tanda kunci gejala BPH.

Baca1 dari 3 Pasien Kanker Jalani Pengobatan Alternatif, Risikonya?

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | DAILYMAIL

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus