Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Buang air besar (BAB) dianggap bisa membuat berat badan turun karena membuang makanan di dalam tubuh. Benarkah begitu?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah BAB tidak sedikit yang merasa tubuhnya lebih ringan. Namun, ini tidak lantas membuat seseorang kehilangan berat badan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat seseorang BAB, mengutip dari Medical News Today, ia mungkin kehilangan berat badan dalam jumlah yang tidak signifikan. Berapa berat yang dikeluarkan berbeda untuk setiap orang.
Dilansir dari Healthline, berat tinja seseorang sangat bervariasi, tergantung dari ukuran tubuh, kebiasaan makan, banyak air yang diminum, dan keteraturan BAB. Sebagian besar kandungan tinja adalah air, selain itu juga mengandung antara lain:
- bakteri hidup dan mati;
- protein;
- makanan yang tidak tercerna (serat);
- bahan limbah;
- Garam;
- lemak.
Semakin lama tinja berdiam di usus, itu menjadi semakin kering dan berat. Tetapi, rata-rata berat tinja orang dewasa dalam sehari adalah sekitar 0,125 hingga 0,5 kilogram.
Namun, mengapa setelah BAB berat tubuh seolah-olah berkurang? Sebab, saat mengeluarkan tinja, tubuh juga mengeluarkan gas. Inilah yang mengurangi kembung dan membuat seseorang merasa seolah-olah ia kehilangan berat badan.
Penurunan berat badan dengan BAB bersifat sementara. Pasalnya, tubuh terus memproses makanan dan orang akan mengganti makanan yang keluar dengan makan lebih banyak makanan.
BAB disebut bukan sebagai cara efektif untuk menurunkan berat badan. Cara yang efektif adalah dengan olahraga dan menjaga diet. Cobalah mengatur pola makan dan berolahraga selama 30 menit sehari.
AMELIA RAHIMA SARI