Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Berkaca dari Kasus Anak Bunuh Ibu di Depok, Kesalahan Pola Asuh Ini Kerap Diterapkan Orang Tua

Karena kerap dimarahi sejak kecil, Rifki tega menganiaya orang tuanya. Pola asuh yang kerap dilakukan akan berdampak pada perkembangan anak.

13 Agustus 2023 | 22.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rifki Azis Ramadhan, 23 tahun tersangka anak yang membantai kedua orang tuanya di Kampung Sindangkarsa, RT 03/08 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok saat digelandang ke Polsek Cimanggis, Jumat, 11 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus anak yang tega menghabisi nyawa ibu kandungnya dan menganiaya ayahnya di Tapos, Depok, masih ramai diperbincangkan. Adalah Rifki Azis Ramadhan, pemuda 23 tahun yang sampai hati melakukannya. Menurut pengakuannya, ia kerap dimarahi sejak kecil dan sakit hatinya dipendam sampai akhirnya meledak jadi dendam hingga tega berbuat kekerasan pada kedua orang tuanya.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini bisa menjadi perhatian pada para orang tua agar berhati-hati menerapkan pola asuh anak. Beberapa penelitian menunjukkan pola asuh yang kerap dilakukan akan berdampak pada perkembangan anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Naluri orang tua dalam pola asuh akan selalu melindungi dan merawat anak. Namun, dalam melakukannya penting untuk mewaspadai semua kesalahan pengasuhan yang akan berdampak negatif pada masa depan anak. Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari orang tua, dilansir dari Times of India.

Tak Ungkapkan rasa sayang 
Orang tua boleh sangat sangat sayang anak. Tetapi jika tidak mengatakannya secara langsung maka anak tidak akan tahu. Apa yang diinginkan anak dalam hidup adalah membuat orang tua bangga, bersenang-senang, dan yang paling penting dihargai dan diakui atas usaha mereka. Sebagai orang tua, jika gagal melakukannya, hal itu dapat merusak jiwa anak dan mempengaruhi masa depan. Karena itu, jangan pernah ragu memberi tahu anak Anda menyayangi dan menghargai keberadaan mereka.

Kendalikan keputusan dan pilihan hidup
Ada kalanya orang tua harus membiarkan anak-anak membuat keputusan penting. Mengontrol setiap aspek kehidupan akan membuat anak merasa dibatasi dan membuat mereka meragukan diri sendiri. Mampu mengambil keputusan juga dapat memberikan kepercayaan diri untuk bertindak.

Batasi ruang 
Orang tua harus memberi anak ruang yang cukup. Hormati batasan dan jangan melanggar privasi. Ketika anak-anak tumbuh, mereka ingin mendapatkan kendali atas hidup. Orang tua juga perlu memantau tanpa membuat mereka merasa diawasi. Jika tidak memberikan ruang, anak mungkin tidak mempercayai orang tua atau menjadi curiga sehingga akan berbohong. Meskipun ini sifat umum, mereka akan terus bohong sampai dewasa.

Jangan bertengkar di depan anak
Jangan pernah berdebat atau bertengkar di depan anak-anak. Ini akan meninggalkan dampak trauma yang bertahan lama, yang dapat membuat mereka meragukan hubungan sendiri di masa depan. Orang tua adalah panutan maka harus memberikan contoh cinta, kepercayaan, dan kesetiaan.

Harapan tinggi pada anak
Setiap anak tak sama dan memiliki potensi berbeda. Memiliki harapan yang tinggi hanya akan menekan anak untuk lebih banyak bekerja dan tidak bermain. Mereka juga perlu istirahat dan jika orang tua terus mendorong terlalu banyak, mereka tidak akan memiliki masa kanak-kanak yang dibutuhkan. Ini juga dapat mempengaruhi masa depan anak di kemudian hari.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus