Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Berobat ke laut mati

Laut mati, daerah perbatasan israel dan yordania berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit puru (psori asis). pengobatan alamiah yang disebut balneoclimatologi ini diakui sangat manjur. (ksh)

24 Desember 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LAUT Mati, yang terkenal angker karena tak ada makhluk yang dapat hidup atau tumbuh, ternyata berkhasiat bagi penderita penyakit puru (psoriasis). Ribuan penderita penyakit kulit puru dari seluruh dunia yang mandi dan berjemur di situ bisa sembuh dan memperoleh kulit semulus bayi. Laut yang merupakan tempat terendah dan paling asin di bumi ini, sebenarnya, sudah sejak lama dikenal berkhasiat untuk kesehatan kulit. Cleopatra, ratu Mesir di zaman baheula, kabarnya mempergunakan antara lain kosmetik dari sumur termomneral dari Laut Mati. Dalam dendang-dendang legenda suku Badui Timur Tengah juga ada pujian tentang Hammei Zohar atau Laut Mati itu. Raja Herodes, yang konon juga menderita psoriasis, dikatakan pernah melakukan perang merebut Laut Mati - agar ia bebas mengobati penyakitnya. Dan sembuh. Psoriasis adalah penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, begitu pula obatnya, sampai sekarang. Umumnya penyakit kulit ini timbul pada orang kulit putih. Di Perancis, misalnya, sekarang ini ada sekitar 1« juta penderita. Menurut Encyclopaedia Brittanica, antara 1% dan 2% penduduk Inggris juga mengidap penyakit kulit yang diduga bersifat keturunan ini. "Satu dua kasus penyakit ini ada juga di Indonesia. Tapi dari 170 jenis penyakit kulit, psoriasis tidak masuk 10 besar di Indonesia," kata kepala Bagian Penyakit Kulit RSTM Jakarta, dr. A. Kosasih kepada TEMPO. Penyakit ini dikenal juga sebagai "kusta kitab" (biblical leprocy). Umumnya muncul pada orang berusia 10-30 tahun. Mula-mula timbul dalam bentuk bintik-bintik merah kemudian melebar, biasanya di kulit kepala siku, lutut, pantat, dan juga di selaput lendir. Psoriasis tidak menimbulkan rasa sakit, panas, atau gatal. Siksaan mental penderita adalah karena orang takut bersinggungan walaupun penyakit ini tidak menular. Ada belasan obat psoriasis disebutkan dalam buku Informasi Spesialite Obat Indonesia. Tapi, menurut dr. Kosasih, psoriasis tak bisa disembuhkan dengan obat. "Datang dan perginya juga susah diduga," tutur dermatolog itu. Namun, lebih dari 3.000 penderita penyakit puru dari Eropa, AS, dan Israel sendiri setiap tahun datang untuk mandi dan berjemur di Laut Mati. Para dermatolog belum bisa merumuskan secara ilmiah apa khasiat dari daerah perbatasan Israel dan Yordania itu. Tempat terendah di muka bumi itu (hampir 400 m di bawah permukaan laut), dengan temperaturnya yang tinggi sepanjang tahun (30ø-40øC), curah hujan 50 mm per tahun, kelembaban rendah (sekitar 35%), dan tekanan atmosfer yang tinggi, diperkirakan sebagai tempat terkaya oksigen dan paling bersih dari polusi pabrik. Industri yang sedang dikembangkan Israel di sini adalah perhotelan yang khusus melayani penderita psoriasis. Kini di situ ada enam hotel berbintang 4. Karena dimaksud sebagai "rumah sakit" penderita psoriasis, tarif hotel itu relatif murah. Menginap 28 hari, berikut perawatan serta penerbangan dari dan ke ibu kota Israel, menurut laporan Gamma, tak lebih dari Rp 1« juta. Bandingkan, misalnya, dengan tarif hotel Interkontinental atau biaya opname di rumah sakit kelas satu di Jakarta yang sekitar Rp 100.000 per hari. Salah satu penderita psoriasis yang belum lama sembuh di situ adalah gadis 19 tahun dari Jerman Barat, Carla Wolff. Drama Psoriasis mulai dialaminya beberapa tahun ialu. Suatu pagi, menurut cerita Carla, muncul titik-titik merah di kulitnya. Seminggu kemudian titik-titik itu telah membesar. Beberapa dermatolog telah dikunjunginya. Tapi terapi mereka tak menolong. Setelah sekitar 70% tubuhnya penuh "sisik ikan", seorang dokter menasihati Carla agar pergi berobat ke pantai Laut Mati. Ternyata, setelah empat minggu mandi dan berjemur di Laut Mati itu, empat bulan lalu kulitnya bersih lagi. Selain Carla, ribuan penderita psoriasis telah mengalami nasib yang serupa. Misalnya Fritz, 49, pegawai bank dari Austria yang sempat menderita psoriasis jenis akut sehingga menimbulkan encok pada sendi-sendi jari dan lututnya. Ia datang ke Laut Mati dengan duduk di kursi roda. "Mujizat" lain lagi dituturkan Guru Manfred, Ibu Andrea, Prajurit Yoram, dan penderita psoriasis lain yang telah sembuh di Laut Mati. Pengobatan alamiah yang disebut balneoclimatologis ini diakui para peziarah sangat manjur. Selain sembuh dari penyakit kulit, mereka juga sembuh dari penyakit mental pergaulan. Beberapa hari lalu tampak seorang sekretaris dari Prancis, Claire, 26, gembira setelah sembuh dari psoriasis di Laut Mati. Ia tak bisa menutup kegembiraannya lagi sehingga menelepon interlokal dari Israel ke Prancis untuk suaminya. Katanya, "Kini Anda mendapat istri baru. Saya kini mempunyai kulit semulus bayi. Saya lahir kembali".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus