Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KAPAN ajal akan menjemputku? Inikah hari terakhirku? Tuhan, mengapa Engkau tak bunuh aku saja?" Seribu pertanyaan itu selalu saja menyergap dada Gernando Pandairet setiap bangun tidur. "Pingin sekali mati," kata pecandu putaw (heroin) yang bertubuh kurus kering digerogoti human immunodeficiency virus (HIV) dan hepatitis C itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo