Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Bioskop Rakyat Siap Hadir di Jakarta

Indiskop sebagai bioskop siap menghibur masyarakat di Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara.

5 Agustus 2019 | 17.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anak-anak menonton salah satu teater di Indiskop atau Bioskop Rakyat di Pasar Jaya Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar tradisional dan bioskop. Dua entitas ini pernah berkelindan erat di masa lalu. Di Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, pernah terdapat bioskop Angkasa yang pernah berjaya di eranya. Hubungan antara pasar dan bioskop kandas akibat bioskop yang terletak di pasar tradisional tidak mampu bersaing dengan kehadiran bioskop jaringan yang lebih modern.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kini, bioskop kembali menyapa penonton di pasar tradisional. Bioskop rakyat itu bernama Indiskop yang terletak di lantai dua Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara. Penggagasnya adalah aktris Marcella Zalianty yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Artis Film (Parfi) 56. Marcella dan timnya bekerja sama dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya sehingga bisa mendirikan bioskop ini pada Juni lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marcella menuturkan pembangunan bioskop ini untuk membuat film Indonesia bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pemilihan pasar sebagai lokasi pun disengaja agar tujuan itu tercapai, termasuk dalam urusan harga tiket.

Nantinya jika sudah mulai beroperasi, harga tiket untuk Senin-Jumat adalah Rp 18 ribu dan Rp 25 ribu saat akhir pekan. Film-film yang diputar di sini adalah film Indonesia, terutama film Indonesia sudah turun layar di bioskop jaringan. “Supaya punya waktu lebih untuk diputar di pasar yang berbeda," kata Marcella kepada Tempo melalui sambungan telepon, Jumat lalu.

Meski belum beroperasi secara penuh, bioskop rakyat ini sudah melakukan uji coba dan disambut dengan antusias oleh masyarakat. Pada waktu uji coba, bioskop rakyat ini memutarkan film Rectoverso dan Batas.

Kendati mengusung konsep bioskop rakyat, Indiskop hadir dengan dua buah studio dan tempat duduk lipat serta ruangan berpendingin udara. Bioskop ini juga memakai alat pemutar film digital yang diproyeksikan ke layar berukuran 3,25x6 meter serta perangkat suara stereo. Kapasitasnya juga cukup besar, yakni 112 kursi per studio. Jadwal pemutaran dilakukan sebanyak tiga kali dalam sehari. Di dalam area bioskop juga terdapat 12 kedai makanan.

Marcella menjelaskan Indiskop direncanakan akan dibuka secara resmi pada Agustus ini, meski ia belum bisa memberitahukan perihal kepastian waktunya. Setelah Indiskop di Teluk Gong diresmikan, ia mengincar daerah lain untuk segera dibuka bioskop rakyat serupa. Marcella melihat pertumbuhan bioskop belum merata dan lebih banyak hadir di kota tingkat provinsi. “Harus ada bioskop yang terjangkau di daerah tingkat 2 (kabupaten dan kota)."

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus