Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sepsis adalah penyakit yang biasa dialami anak, terutama bayi atau balita, berpotensi menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik. Meski demikian, penyakit ini masih bisa dicegah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepsis adalah kegagalan fungsi organ dan jaringannya akibat ketidakseimbangan respons tubuh terhadap infeksi berat. Penyebabnya adalah infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit yang masuk ke dalam tubuh. Gejalanya berupa:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
-Perubahan suhu tubuh seperti demam atau hipotermia.
-Peningkatan frekuensi atau pola napas/abnormal.
-Nyeri parah
-Denyut jantung naik atau turun.
-Gangguan kesadaran seperti bingung, kantuk berlebihan, meracau.
-Ada fokus infeksi seperti batuk, diare, luka di tubuh.
Penanganan dan pencegahan
Penanganan yan dibutuhkan adalah pemberian antibiotik melalui infus untuk melawan infeksi bakteri, pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi dan menjaga tekanan darah tetap stabil, serta pemberian oksigen pada bayi yang sulit bernapas.
Langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah:
-Lakukan pemeriksaan atau deteksi dini sejak masa kehamilan.
-Pastikan kebersihan saat proses kelahiran maupun setelahnya dan selama pengasuhan bayi.
-Beri ASI eksklusif pada bayi.
-Lakukan vaksinasi pada ibu untuk mengurangi risiko infeksi pada bayi.
"Pencegahan yang paling efektif tentunya pemberian ASI eksklusif harus dilakukan. Selain itu, tetap jaga pola hidup bersih dan sehat melalui cuci tangan, terutama selama mengasuh bayi," imbau Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.