Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sepsis adalah infeksi yang memicu reaksi berantai di seluruh tubuh. Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, sepsis adalah respons ekstrem tubuh terhadap suatu infeksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sistem kekebalan tubuh berhenti melawan infeksi dan mulai merusak jaringan dan organ normal, sehingga menyebabkan peradangan yang meluas ke seluruh tubuh. Tanpa penanganan segera, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan kematian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyebab Sepsis
Infeksi dapat berisiko terkena sepsis. Kuman yang masuk ke dalam tubuh seseorang dapat menyebabkan infeksi. Jika tidak menghentikan infeksi tersebut, hal ini dapat menyebabkan sepsis.
Infeksi bakteri menyebabkan sebagian besar kasus sepsis. Sepsis juga bisa disebabkan oleh infeksi lain, termasuk infeksi virus, seperti COVID-19 atau influenza, atau infeksi jamur.
Kebanyakan orang yang mengalami sepsis memiliki kondisi medis seperti penyakit paru-paru kronis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah. Infeksi yang menyebabkan sepsis dapat dimulai di berbagai bagian tubuh.
Jenis infeksi yang dapat menyebabkan sepsis seperti sistem pernapasan dan pneumonia, sistem pencernaan seperti infeksi usus buntu, infeksi pada rongga perut (peritonitis), infeksi kandung empedu atau hati dan infeksi pada kulit.
Gejala Sepsis
Sepsis dapat terjadi pada banyak area berbeda di tubuh, sehingga ada banyak gejalanya. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut gejala umum sepsis.
- Masalah saluran kemih, seperti berkurangnya buang air kecil atau keinginan untuk buang air kecil
- Energi rendah atau mudah lelah
- Detak jantung cepat
- Tekanan darah rendah
- Demam atau hipotermia (suhu tubuh sangat rendah)
- Gemetar atau menggigil
- Kulit hangat atau lembap/berkeringat
- Kebingungan atau agitasi
- Hiperventilasi (pernapasan cepat) atau sesak napas
- Rasa sakit atau ketidaknyamanan yang luar biasa.
Pilihan Editor: Cara Cegah Sepsis pada Bayi